Itupetuah panglima besar almarhum jenderal Sudirman,ā€ kata Junior yang menyandang pangkat kolonel selama delapan tahun dengan enam jabatan. (Mabesad), saya akan terima dan patuhi,ā€ kata jenderal yang sudah berkarier militer selama 33 tahun dan berpengalaman dalam tugas teritorial, tempur, pendidikan, serta staf. 1997; Ada Asap Ada 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID aPVhxkFcPLlZFaG0kZyIEc16clXWYMGequs3J7wLU-MT-l36oX9VWQ==
DiAmerika. Tepatnya di California. Tempat manusia dengan kehidupan yang baik. Sedang apa saat itu sehingga dapat inspirasi lagu ā€˜Tak Gendongā€™? Saat itu saya bekerja di pengeboran minyak. Saya melihat ada orang sakit, ada orang pingsan, ada orang keseleo. Saya lihat ada tolong-menolong. Gotong-royong. Sifat manusia.
Mantan ajudan Presiden Jokowi, Kolonel Inf Rudy Saladin MA memperoleh promosi brigjen sebagai Komandan Korem 061/Suryakancana, Bogor. Rudy pun menjadi alumni Akmil 1997 pertama yang memperoleh pangkat jendral bintang satu. Karier Rudy Saladin memang istimewa. Ia meraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sekaligus saat lulus Akmil 1997. Kariernya langsung meroket begitu menjabat ajudan Presiden Jokowi tahun 2019-2021. Simak ā€“> Daftar Ajudan Presiden Jokowi dari Masa ke Masa, Kini Alumni 1998 Brigjen TNI Rudy Saladin menggantikan Brigjen TNI Achmad Fauzi yang dimutasi sebagai Dirjianbang Seskoad. Brigjen TNI Rudy Saladin, MA lahir 17 September 1975 46 tahun. Sebelum menjadi Korem 061/Suryakancana, Bogor, Rudy menjabat Komandan Korem 074/Warastratama. Rudy lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan dan memiliki istri bernama Chrisma Virawanti, Riwayat Pendidikan ā€¢ SMA Taruna Nusantara 1994 ā€¢ Akademi Militer 1997 ā€¢ Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat di US Army Command and General Staff College Fort Leavenworth, Amerika Serikat ā€¢ Advanced Infantry Officers Course sekolah lanjutan perwira i SAFTI Singapura tahun 2003 ā€¢ S-2 Hubungan Internasional di Webster University St. Louis, Missouri, Amerika Serikat Riwayat Jabatan ā€¢ Danton Yonif Linud 328/Dirgahayu ā€¢ Danki Yonif Linud 328/Dirgahayu ā€¢ Perwira Staf Operasi ā€¢ Kasi Brigif Linud 17/Kujang I ā€¢ Wadan Yonif Linud 330/Tri Dharma ā€¢ Pabandya Ops Kodam VI/Mulawarman ā€¢ Danyonif 613/Raja Alam ā€¢ Dandim 1008/Tanjung Tabalong ā€¢ Waaspers Kasdivif 1/Kostrad ā€¢ Sespri Kasad ā€¢ Danbrigif 6/Trisakti Baladaya 2017ā€”2018 ā€¢ Asops Kodam VI/Mulawarman 2018ā€”2019 ā€¢ Ajudan Presiden RI 2019ā€”2021 ā€¢ Komandan Korem 074/Warastratama 2021 ā€“ 2022 ā€¢ Komandan Korem 061/Suryakancana 2022-sekarang Lihat Juga Kolonel Inf Rudy Saladin, Terbaik 1997 dan Kini Danrem Warastratama
Salehjuga menceritakan bagaimana ia mewarnai AHY selama di AKMIL Magelang. AHY adalah junior dari Saleh. Saleh masuk AKMIL tahun 1996 dan lulus tahun 1999, sedangkan AHY masuk AKMIL tahun 1997 dan Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior RepublikaTiga Menguak Takdir adalah buku kumpulan puisi yang menyelami pemikiran dan perasaan tiga sastrawan, yakni Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani. Dengan segenap perbedaan, mereka bersatu demi mencapai cita-cita yang disebut 'suatu tujuan takdir'. Mereka adalah sastrawan Angkatan '45 lahir dan berawal dari kecamuk dan kegetiran atas Perang Kemerdekaan. Ada 'takdir' yang sebenarnya mereka perjuangkan. Apa itu? Cuma mereka bertiga yang tahu. Mereka berjuang melalui puisinya membakar semangat para pejuang yang telah mengorbankan nyawa, demi tercapainya kemerdekaan. Chairil Anwar menulisnya dalam sajak Antara Krawang-Bekasiā€™ dan Asrul Sani dengan Sebagai Kenangan kepada Amir Hamzah, Penyair yang Terbunuhā€™. Kemudian Rivai Apin menulis sajak Anak Malamā€™, menggambarkan pejuang tak kenal menyerah. BACA JUGA Curhat Jokowi, Disebut Plonga-plongo Sampai Bapak Bipang Kali ini, penulis bukan akan membahas tiga sastrawan tersebut, melainkan takdir dari tiga jenderal abituren lulusan sekolah militer Akademi Militer Akmil 1992. Kini sudah tiga orang menyandang jabatan bintang dua, yakni Mayjen TNI Maruli Simanjuntak 51 tahun, Mayjen TNI Richard Tampubolon 52 tahun, dan Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo 50 tahun. Kunto segera mendapatkan promosi Mayjen dengan jabatan barunya sebagai Panglima Divisi Infanteri Divif 3/Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan. Promosi Kunto berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/540/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Rising starDi antara dua rekannya, Maruli yang merupakan menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seperti lari sendirian. Sejak awal Desember 2018 sudah menyandang pangkat Mayjen dengan jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Paspampres. Artinya hanya dalam rentang waktu 26 tahun, ia bisa memperoleh pangkat jenderal bintang dua. Jika dibagi dengan delapan pangkat sejak Letda hingga Mayjen, maka rata-rata satu pangkat sekitar 3,25 tahun. Sesuatu yang mencengangkan. Kini jabatan kedua untuk pangkat Mayjen sebagai Panglima Kodam Udayana di Bali, terhitung akhir November 2020. Dia menjadi rising star bintang yang bersinar, terbang meninggalkan rekan-rekannya. Menjadi bersamaan dengan seniornya abituren Akmil 1990 dan 1991. Terutama lulusan terbaik Akmil 1990, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa 54 tahun maupun lulusan terbaik Akmil 1991 Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso 53 tahun. Bahkan hingga kini, Teguh Pudjo belum sempat menjadi Panglima Kodam. Dua jabatan bintang duanya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri AD, dan kini Komandan Pusat Penerbangan AD. Sedangkan Mayjen Cantiasa bintang duanya sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan kini Panglima Kodam Cendrawasih, sejak akhir Agustus 2020 lalu. BACA JUGA HMI Dituding Binaan PKS, Ketum Minta Aparat Bertindak Hanya Mayjen Richard yang bisa mendekati meluncurnya Maruli. Jenderal dengan nama lengkap Richard Horja Taruli Tampubolon. Pada pertengahan Desember 2019, ia naik pangkat Mayjen dengan jabatan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Kogabwilhan I. Artinya, Maruli satu tahun lebih dahulu daripada Richard untuk mendapatkan bintang dua. Kemudian pada akhir Juli 2020, Richard menjadi Komanan Komando Operasi Khusus Koopssus TNI. Sebuah lembaga yang baru dibentuk pada Juli 2019. Ia menggantikan Mayjen TNI Rochadi yang pensiun. Koopssus TNI merupakan badan pelaksana pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Sehingga pasukan khusus dari tiga matra yaitu matra darat, matra laut dan matra udara stand by di Mabes TNI. Dan kini, 2,5 tahun setelah Maruli menjadi Mayjen, Kunto Arief Wibowo menyamai sebagai jenderal bintang dua. Posisinya sebagai Panglima Divif 3 Kostrad. Kunto adalah anak eks Wakil Presiden Try Sutrisno. Posisi Pangdivif 3 ini kalah bergengsiā€™ daripada Pangdivif 1, apalagi Pangdivif 2 Kostrad. Sebab Divif 3 Kostrad ini baru dibentuk dan satuannya belum lengkap. Misalnya, belum memiliki Batalyon Zeni Tempur Yonzipur dan Batalyon Kavaleri Yonkav sebagai satuan-satuan bantuan tempur satbanpur. Satbanpur lainnya seperti Batalyon Artileri Medan Yonarmed 6 dan Artileri Pertahanan Udara Yonarhanud 16, mengambil alih komando pengenadalian kodal dari Kodam Hasanuddin. Brigade Infamteri Brigif 20 dari Kodam Cenderawasih ke Divif 3 Kostrad. Termasuk Brigif Para Raider 3 dari Divif 1 Kostrad ke Divif 3 Kostrad beserta tiga Yonif-nya. Di antara tiga Divif Kostrad, Divif 2 memiliki jumlah satuan yang lebih banyak daripada Divif 1, apalagi Divif 3. Perwira tinggi 13 persenBaik Maruli, Richard maupun Kunto disatukan dalam satu korps Infanteri. Mereka adalah penjuru bagi abituren Akmil 1992 yang mengawali menjadi jenderal bintang dua, kurang dari 29-30 tahun masa dinas perwira. Namun, tidak ada yang tahu tentang takdir mereka sejak awal menjadi taruna Akmil di Magelang dan perjalanan ke depannya. Termasuk apa keinginan dari takdir menempuh jalan karier militer yang memang berbeda. Mereka punya jalan masing-masing yang melatarbelakangi napak tilas kariernya. Ketiganya berupaya untuk menempuh jalan terbaik dalam perjalanan hidupya di dunia militer yang keras. Maruli dan Richard harus berdarah-darah untuk bisa bergabung sebagai pasukan komando Kopassus.Memang saat lulus taruna, mereka bukan ranking tiga besar. Namun dalam perkembangan di lapangan, mereka punya takdir yang cukup baik daripada dua lulusan terbaik Akmil 1992, yakni Brigjen TNI Erwin Djatniko 52 tahun dari Korps Kavaleri, penerima Adhimakayasa dan Brigjen TNI Adisura Firdaus Tarigan 52 tahun dari Korps Zeni, penerima Trisaksi kini mendampingi Maruli sebagai Inspektur Kodam Udayana. Sedangkan Adisura menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Wa Asrena Kepala Staf Angkatan Darat KSAD bidang pengendalian. Keduanya baru satu tahun menjadi keseluruhan abituren Akmil 1992 menghasilkan 274 perwira dari tujuh korps, yakni Infanteri 166 perwira, Kavaleri 5 perwira, Armed 25 perwira, Arhanud 22 perwira, Zeni 33 perwira, Perhubungan /komunikasi elektro 12 perwira, dan Peralatan /materiel 11 perwira.Dari jumlah itu sekitar 13 persen sudah menjadi perwira tinggi pati. Tiga menjadi Mayjen dan 32 lainnya menjadi Brigjen. Selebihnya mayoritas Kolonel. Apalagi dengan kebijakan baru, semuanya mengikuti Seskoad, maka mayoritas berpangkat sekitar 20 persen saja yang bisa menjadi perwira tinggi dari abituren Akmil. Seperti piramida, semakin ke atas semakin mengecil. Sehingga masih ada sekitar tujuh persen lagi dari para Kolonel tersebut yang akan menyusul menjadi perwira tinggi. Bersambung... Sepertiyang sudah disebutkan sebelumnya, alasan pemberontakan ini adalah tejadinya kesenjangan antar pemerintah pusat di Jawa dengan berbagai daerah di luar Jawa. Operasi yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani ini berhasil merebut kota Padang tanggal 17 April dan tanggal 12 Maret 1958, Bukittinggi pun dapat dikuasai. Operasi Saptamarga yang
ļ»æKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjadi lulusan terbaik Akademi Militer adalah impian setiap siswa menjadi lulusan terbaik akan dapat menjadi nilai tambah dan memuluskan untuk karir Militer di masa ternyata menjadi lulusan terbaik Akademi Militer tidak menjadi jaminan karir militer seseorang akan berjalan mulus dan lancar sedikit saja dari lulusan terbaik Akademi Militer yang karirnya cemerlang dan mencapai pangkat Jenderal lulusan terbaik Akmil yang mencapai pangkat Jenderal itu adalah Budiman mantan Kasad, Moeldoko mantan Panglima satu lulusan terbaik Akmil yang tidak beruntung dan karir militernya tidak berjalan mulus itu adalah Barli Setiawan lulusan terbaik Akmil gelar Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama ini masih Berpangkat Kolonel yang sejak 8 Juni 2020 mengemban amanat menjabat Irutben It Pussenif Kodiklatad. Berapa rekan seangkatannya sudah tembus bintang Abdulrachman Susianto yang saat ini menjabat Inspektur Jenderal TNI Angkatan Arief Indratmoko,yang sejak tanggal 25 Mei 2021 mengemban amanat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Rahman menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat. Berapa rekan lainnya seangkatannya juga sudah menyandang pangkat Bintang dua dan Bintang saja Pangdam Sriwijaya Agus Suhardi dan yang sempat viral Junior pangkat Kolonel . Barli Setiawan sudah dilompati jauh adik kelasnya lulusan Akmil 1994 yang sudah menyandang Bintang TNI Tri Budi Utomo yang menjabat Komandan semua lulusan dari Akademi Militer itu bisa mencapai pangkat Jenderal atau minumum tembus Brigjen yang sudah mencapai Perwira ada pameo dalam dunia Militer yang mengatakan pangkat tertinggi lulusan Akmil itu sebenarnya adalah mencapai pangkat Brigadir Jenderal Keatas tidak cukup hanya dengan kecakapan dan karir yang X dan keberuntungan dan kedekatan dengan penguasa juga turut menentukan kemulusan karir seseorang lulusan Akmil mencapai pangkat lihat saja nanti apakah lulusan terbaik Akmil 1988 Barli Setiawan ini nantinya bisa tembus bintang satu atau karirnya hanya mentok sampai Kolonel saja. Lihat Worklife Selengkapnya
Sampaidengan kurun waktu ini, khusus untuk satuan Armed yang sudah ada adalah sebagai berikut : a. Pusdikarmed dengan 3 Yon Dodik Armed. b. Enam Men Armed. c. Tujuh Yon Armed 76 mm (Dua berkualifikasi Para). d. Lima Yon Armed 88 mm/Pounder. e. Satu Yon Armed 130 mm/Roket. f. Satu Yon Armed 105 mm/HOW. g. Satu Yon Armed Observasi. h. Oleh Selamat Ginting, Wartawan Senior RepublikaKeputusan Panglima TNI Nomor Kep/385 /IV/2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Salah satu keputusan menariknya adalah munculnya nama Komandan Komando Resor Militer Korem Wijayakrama, Kodam Jayakarta, Tri Budi Utomo. Sesuai dengan validasi organisasi, Korem yang membawahi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Tangerang, dan Tangerang Selatan itu, menjadi Korem tipe A. Komandannya berpangkat brigadir jenderal. Maka dalam hitungan hari, Tri Budi Utomo akan naik pangkat menjadi yang menarik? Inilah lulusan termuda yang dipercaya menjadi Komandan Korem tipe A. Ia perwira Korps Infanteri dari Komando Pasukan Khusus Kopassus. Menjadi orang pertama abituren lulusan Akademi Militer Akmil 1994, menembus golongan perwira tinggi pati. Komandan Korem tipe A, yang paling senior abituren Akmil 1987. Termuda Akmil 1994. Dengan pangkat barunya, Brigjen Tri Budi Utomo sekaligus melampaui dua lulusan terbaik Akmil Adhi Makayasa Akmil 1994, Kolonel Zeni Sapto Widhi Nugroho. Kini menjabat Komandan Pusat Pendidikan Danpusdik Zeni. Peraih Tri Sakti Wiratama Akmil 1994, Kolonel Arhanud Syaepul Mukti Ginanjar. Sebelum ada mutasi Apri 2020, jabatannya Danpusdik Makayasa diberikan kepada lulusan Akademi TNI/Polri yang memiliki prestasi terbaik dari aspek akademis, jasmani, dan kepribadian. Akumulasi dari mulai calon prajurit taruna sampai tingkat Sakti Wiratama diberikan kepada lulusan Akademi TNI/Polri dengan prestasi terbaik dari tiga aspek akademis, jasmani, kepribadian, namun hanya pada tingkat terakhir pendidikan. Tidak semua peraih Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Memang banyak juga peraih Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Lulusan terbaik Akmil 1992, juga baru meraih pangkat brigjen pada Mei 2020 ini. Peraih Adhi Makayasa Akmil 1992, Brigjen Erwin Djatniko Kavaleri. Peraih Tri Sakti Wiratama, Brigjen Adisura Firdaus Tarigan Zeni. Keduanya sama-sama menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Waasrena Kepala Staf Angkatan Darat KSAD. Erwin bidang perencanaan. Adisura Tarigan bidang pengendalian. Sementara dua rekannya, sudah meraih pangkat mayor jenderal mayjen. Maruli Simanjuntak sejak November 2018 lalu sudah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Paspampres. Jabatan itu untuk pangkat juga dengan Richard Tampubolon. Pada akhir 2019 lalu, ia menjadi Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Kaskogabwilhan I TNI. Jabatan untuk mayjen. Baik Maruli Simanjuntak maupun Richard Tampubolon sama-sama berasal dari Korps Infanteri. Berlatar belakang Kopassus. Perwira TribleAda pun peraih Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti Wiratama Akmil 1993, Brigjen Bambang Trisnohadi. Kini menjabat Kepala Staf Kodam Kasdam Cendrawasih. Ia juga berasal dari Korps Infanteri, berlatar belakang Kopassus. Ia dikenal sebagai perwira yang cerdas. Bukan cuma lulusan terbaik Akmil 1993 saja. Ia juga lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Seskoad tahun 2008. Juga lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2017. Sangat jarang perwira yang bisa meraih prestasi seperti itu. Yang lebih dahulu meraih prestasi tribleā€™ itu, adalah Jenderal Purn Budiman, mantan KSAD 2013-2014. Budiman peraih Adhi Makayasa sekaligus Trisakti Wiratama Akmil 1978. Ia berasal dari Korps Zeni. Juga lulusan terbaik Seskoad 1994 dan lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2001. Ada pula Kolonel Infanteri Lucky Avianto. Lucky peraih Adhi Makayasa Akmil 1996. Namun tidak sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Peraih Tri Sakti Wiratama Akmil 1996, Kolonel Bambang Sugiri. Ia berasal dari Korps Perhubungan teknik elektro. Lucky juga lulusan terbaik Seskoad tahun 2011. Lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2019 lalu. Ia juga berlatar belakang Kopassus. Kini Lucky sedang menunggu penempatan jabatan. Dalam sejarah TNI, hanya tiga orang ini yang bisa meraih trible. Prestasi langka. Yakni Jenderal Purn Budiman, Brigjen Bambang Trisnohadi, dan Kolonel Infanteri Lucky Avianto. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
BiografiYoris Sebastian. Yoris Sebastian, kelahiran Ujung Pandang, 5 Agustus 1972, orang Indonesia yang menjadi General Manager Termuda Hard Rock CafƩ se-Asia Pasifik (kedua di dunia) pada usia 26. Dia adalah pencipta acara yang sukses di Hard Rock CafƩ Jakarta dengan tema acara "I Like Monday".
LULUSAN Akmil 1997 sekarang ini rata-rata sudah mencapai pangkat kolonel. Namun, di antara mereka, ada yang telah menjadi perwira tinggi dengan pangkat jenderal. Jenderal TNI lulusan Akademi Militer tahun 1997 ini berhasil membuktikan kemampuannya di TNI melalui catatan karier yang hanya menjadi kebanggaan bagi diri dan keluarga, prestasi tersebut juga membanggakan rekan-rekan seangkatan. Berikut tiga jenderal TNI lulusan Akmil 1997 dengan karier cemerlang 1. Brigjen TNI Rudy SaladinBrigadir Jenderal TNI Rudy Saladin merupakan alumni Akmil 1997 pertama yang menjadi perwira tinggi di TNI Angkatan Darat. Sejak lulus Akmil, Rudy Saladin telah menunjukkan prestasinya dengan menjadi lulusan terbaik di angkatannya. Ia pun memperoleh penghargaan Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti 2022, Rudy mendapat promosi menjadi perwira tinggi. Ia naik pangkat dari kolonel infanteri menjadi brigadir jenderal atau jenderal bintang satu. Ia juga ditunjuk sebagai Komandan Resor Militer 061/Suryakancana. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kala itu. Sebelumnya, Rudy pernah menjabat sebagai Komandan Korem 074/Warastratama 2021-2022, Asops Kodam VI/Mlw 2018-2019, Komandan Brigif Mekanis Raider 6/Tsb 2017-2018, dan Sespri Kasad 2016-2017. Pada 2019-2021, pria kelahiran 17 September 1975 ini dipercaya sebagai Ajudan Presiden RI.
Karirmiliter Kolonel Inf. Agustatius Sitepu diantaranya lulusan Akmil (1997), mengikuti Seskoad (2011), Susdanyon (2013), Susdandim (2014). Danbrigif 7 /RR Kolonel Inf Agustatius Sitepu
BeritaBali Hari ini, Berita Bali Terkini. Atambua, Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro bersama Wadan Satgas Mayor Inf Aditya Nugraha menyambut tim Asistensi Teknis Pusat Teritorial TNI AD (Pusterad) di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua
lZp2FY.
  • g9hs94mbm7.pages.dev/488
  • g9hs94mbm7.pages.dev/345
  • g9hs94mbm7.pages.dev/314
  • g9hs94mbm7.pages.dev/199
  • g9hs94mbm7.pages.dev/6
  • g9hs94mbm7.pages.dev/376
  • g9hs94mbm7.pages.dev/397
  • g9hs94mbm7.pages.dev/71
  • akmil 1997 yang sudah kolonel