Sebab, dosa akan membuat kita menikmati yang namanya api neraka. Nabi Muhammad SAW bahkan pernah menyampaikan bahwa ada dosa-dosa besar yang mesti dihindari setiap manusia. "Dosa-dosa yang paling besar itu adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan persaksian palsu (perkataan dusta)." (HR. Artinya : “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR Tirmidzi 2499, Shahih at-Targhib 3139). Sesungguhnya kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau bertaubat bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh manusia. Jika dibedah dari segi bahasa, at-taubah berasal dari kata Orang yang sombong terkadang tidak memperlihatkan secara langsung melalui perkataan atau tingkah laku, tapi jangan salah, Allah SWT Maha Tau dari segala isi hati manusia, karena kesombongan tempatnya ada di dalam hati. “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Artinya, secara kesesuaian matan, ungkapan “Al-Insanu Mahalul Khoto wan Nisyan” bukanlah hadis. Oleh karena itu, dilarang menyandarkan kalimat ini kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu ancaman yang perlu kita ingat adalah sebuah hadis yang berbunyi: من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار.

2. Metode untuk mengetahui ke-Dhabit-an perawi. Ke-dhabit-an seorang perawi, sebagaimana keadilannya, merupakan syarat kesahihan dari beberapa syarat yang harus dimiliki para rawi hadis. Jika keadilan seorang rawi ditujukan dalam masalah moralitasnya, maka kedhabitan rawi ditujukan dalam kapasitas kepahaman, kecerdasan, dan dalam penerimaan

Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui." (QS Ali Imran 135) Dalam ayat tersebut, Allah SWT menunjukkan bahwa salah satu ciri orang yang saleh adalah ketika dia jatuh ke dalam lubang dosa, mereka segera bertaubat dan memohon ampunan. Seorang pria, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Masud, pernah melakukan dosa ONE DAY ONE HADITS,Selasa 21 November 2023 / 7 Jumadil ula 1445,Keutamaan Sayyidul Istighfar. TRIBUNPRIANGAN.COM- Setiap manusia tak pernah luput dari salah dan dosa. Dalam hadits tersebut dikatakan, “ dan salah seorang dari kalian ingin ”. Oleh para ulama pernyataan ini dikaitkan dengan kemauan. Seandainya menyembelih qurban itu wajib, maka cukuplah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “ maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya ”, tanpa disertai adanya kemauan. SSNz7Yb.
  • g9hs94mbm7.pages.dev/246
  • g9hs94mbm7.pages.dev/141
  • g9hs94mbm7.pages.dev/11
  • g9hs94mbm7.pages.dev/49
  • g9hs94mbm7.pages.dev/211
  • g9hs94mbm7.pages.dev/242
  • g9hs94mbm7.pages.dev/17
  • g9hs94mbm7.pages.dev/96
  • hadits manusia tempatnya salah dan dosa