IdentitasBuku. Judul: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat. Judul Asli: The Subtle Art of Not Giving a Fuck. Nama Penulis: Mark Manson. Penerbit: Grasido (Gramedia Widiasarana Indonesia) Tahun Terbit: 2019 januari (cetakan XVIII) Harga buku: Rp67.000.00 (p.jawa) Kategori: self improvement. ISBN: -6.
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat pantas mendapatkan pengakuan sebagai salah satu buku self-help terbaik. Ia membantu kita bukan dengan memotivasi untuk berpikir positif atau bersikap optimistis, melainkan melihat diri dan peristiwa di sekitar kita seutuhnya, secara realistis. Realistis di sini berarti, seperti kata Manson, menerima bahwa beberapa penderitaan memang mustahil untuk dihindari. Dan, ketika bisa “nyaman” dengan hal-hal buruk yang mungkin terjadi, kita tak terkalahkan pada level spiritual yang paling dasar. Manson mengajak kita untuk mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya. Menurut Manson, inilah sumber kekuatan yang paling nyata. “Inilah buku yang membuat Anda bergerak secara ringan tak peduli seberapa berat beban Anda, beristirahat dengan lebih mudah ditemani ketakutan terbesar Anda, menertawakan air mata Anda yang saat tumpah, bercucuran,” tulis Manson. Tapi, mungkin, seperti banyak pembaca lain, Anda bertanya-tanya mengapa kita mesti bersikap masa bodoh? Setelah membaca buku ini kita tahu, yang dimaksud Manson adalah pentingnya memilih hal-hal tertentu untuk kita pedulikan dan untuk tidak kita pedulikan. Ini tentang memilih nilai-nilai yang ingin dan rela kita perjuangkan. Foto-foto Iklan Kompas/ Iwan Andryanto. Manson menjelaskan tiga “seni” tentang apa yang dimaksudkannya dengan masa bodoh. Pertama, masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda. Kedua, untuk bisa mengatakan “bodo amat” pada kesulitan, pertama-tama Anda harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan. Ketiga, entah disadari ataupun tidak, Anda selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan. Manson adalah pencerita yang baik dan pemilih kisah yang jitu. Ia membagi buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat menjadi 9 bab. Ide-ide pokoknya tegas. Gaya penulisannya lugas, humoris, dan sarkastis. Manson juga memilih ilustrasi-ilustrasi yang terasa tepat untuk mengantar kita sampai pada gagasannya. Ia berkisah, misalnya, tentang Letnan Onoda dari Jepang yang bergerilya di pulau kecil di Filipina selama hampir 30 tahun, Dave Mustaine yang didepak dari Metallica dan “membalas dendam” dengan membuat bandnya sendiri, atau Picasso yang memberi harga tidak masuk akal untuk selembar tisu yang digambarnya di sebuah kedai. Semua menuntun kita pada pelajaran-pelajaran yang penting. Ada satu bab menarik dalam buku ini, bagian tentang kematian. Manson mengawalinya dengan kisah traumatis, ketika sahabatnya tewas karena terjun dari tebing. Poin bab ini terletak pada perlunya keberanian dan keterbukaan untuk menghadapi kenyataan mengenai kematian kita sendiri. Bukan hanya karena kematian tak terelakkan, tetapi terutama karena semua pengalaman dan hal-hal di dalam hidup hanya akan jadi bermakna karena suatu hari kita akan mati. Jadi, hiduplah sehidup-hidupnya dan rengkuhlah kematian sebagai bagian dari hidup.
SebuahSeni Untuk Bersikap Bodo Amat. Karya Mark Manson, 2016. Hidden Tesla. Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 9 Full PDFs related to this paper.
Bedah Buku “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” Buku – Sikap bodo amat atau biasa dikenal dengan istilah cuek, kerap kali dianggap tidak mau peduli, tak ingin memerhatikan, bahkan bisa saja enggan untuk bersepakat. Adakalanya juga memiliki rasa bodo amat diperlukan untuk lebih menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, daripada berpikir terlalu susah tentang masalah A, hadapi dengan berani atau lebih baik cuek dengan persoalan tersebut dan cari solusi lainnya. Namun, siapa sangka dengan bersikap bodo amat malah mengantarkan kepada penjualan terbaik pada sebuah buku, hasil karya Mark Manson. Tentang Buku “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” Judul buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat "Pendekatan yang Waras Demi Menjalani Hidup yang Baik" Judul Asli The Subtle Art of Not Giving a F*ck A Counterintuitive Approach to Living a Good Life Jumlah halaman 256 terdiri dari 9 bab Pengarang Mark Manson Cetakan Lebih dari 32 kali Tahun terbit 2018 Penerbit Grasindo Gramedia Widiasarana Indonesia Harga buku Rp Alih Bahasa F. Wicakso Penyunting Adinto F. Susanto Mungkin sudah banyak yang mengulas atau meresensi buku best seller Mark Manson ini. Oleh karenanya, saya akan mereview buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat secara garis besarnya saja. Singkat cerita mengenai buku ini berisi tentang bagaimana pengembangan diri kita untuk bisa lebih apa adanya, tidak terlalu muluk-muluk, dan berbahagia. Mungkin untuk dapat lebih menghargai diri dengan tidak perlu memusingkan hal-hal yang tidak penting. Bedah Buku “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” Saya berkesempatan untuk hadir di acara “Bedah Buku, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” yang berlangsung di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada hari Jumat lalu, tidak menyangka bahwa ternyata kupas tuntas buku ini cukup mendalam dengan narasumber yaitu Bapak Indra Gunawan Masman, MBA. Beliau yang pernah menjabat sebagai editor di Kompas Daily selama 11 tahun itu menyampaikan bahwa perkembangan dunia cetak ada penerbitan majalah, koran dan buku. Menurut pengamatannya dunia buku sedang menggeliat. Dunia buku lebih bagus daripada majalah dan koran. Sebab buku bisa bagus karena konten, multi platform, multi konten, multimedia, dan tidak perlu menggunakan iklan. Oleh karenanya bisa dikatakan tepat sasaran bagi Mark Mansion untuk menerbitkan sebuah buku yang telah best seller ini. Hmm, saya saja yang kelilingan di Gramedia Matraman antusias melihat jajaran buku dimana karya Mark Mansion ini dalam terjemahan bahasa Indonesia berada di “Buku Rekomendasi”, sedangkan dalam versi bahasa aslinya berada di rak “Best Seller Import Books”. Buku dalam versi bahasa asli berada di rak nomor 2 buku best seller Dalam buku terjemahannya berada di nomor 5, rak buku rekomendasi “Ciri-ciri buku yang laku yaitu buku yang menentang pakem, atau bisa dikatakan buku yang melawan hal-hal yang mainstream. Buku ini membawa hal yang negatif menjadi positif, sehingga jangan melulu harus positif. Intinya jangan menuntut seseorang menjadi orang yang berbeda,” terang Pak Indra. Pada kesempatan yang sama, hadir pula Mas Adinto yang merupakan editor dari buku terjemahan Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Editor akuisisi dari penerbit Grasindo ini menyampaikan kita harus lebih dewasa bahwa dalam pemilihan judul tidak selalu diidentikkan dengan nyentrik. Buku ini sangat spesial, baik pada saat serius menerangkan maupun humornya. Hal yang sependapat diungkapkan oleh Bapak Indra, bahwa dalam melihat judul buku ini bisa dibaca dengan teliti. Jangan langsung mengartikan bahwa bodo amat berarti apatis. Padahal bodo amat dalam buku ini tidak mengajarkan malas, tapi tetap semangat menjalani hidup. Jadi tetap fokus terhadap hal-hal prinsipil sehingga tidak selalu menyalahkan orang lain bila terjadi kegagalan. Dari hal di atas, saya pun menyimpulkan bahwa dalam melihat sebuah buku yang pertama kali tampak biasanya adalah judulnya, kemudian kita bisa meneliti lebih jauh kenapa judulnya seperti itu, latar belakang penulisnya, blurb belakang bukunya. Lalu gali mendalam mengenai isinya, ambil yang dapat dijadikan pelajaran bermanfaat sehingga tetap mendapat hikmah dari sebuah buku.

5 Harus bisa menolak godaan yang datang menghampiri. Penolakan di sini berarti kita harus bisa mengendalikan diri kita ke arah yang lebih baik. Jangan mudah terbawa arus kehidupan yang berisi hedonisme dan konsumerisme. Yang bergantung pada kita adalah nilai-nilai yang sudah kita seleksi dalam pengalaman kehidupan.

Jakarta Memiliki sifat yang bodo amat sebenarnya sangat diperlukan, dalam menjalani sebuah kehidupan sehari-hari. Walaupun bersifat bodo amat atau masa bodoh, tetapi tidak mengurangi rasa empati kita kepada seseorang. Buku dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson, adalah sebuah buku pengembangan diri yang cukup populer. Buku ini adalah buku terjemahan dari The Subtle Art of Not Giving a F*ck, yang termasuk buku best seller The New York Times dan Washington Post. Mungkin sebagian orang beranggapan, kalau buku ini mengajarkan tentang sikap masa bodoh, tetapi penulis mengajarkan tentang suatu hal dalam kehidupan ini, ada yang perlu dirasakan maupun tidak dirasakan. Yuk simak review lengkap tentang buku dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat ilustrasi membaca novel/Karolina Grabowska/pexelsJudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Penulis Mark Manson Alih bahasa F. Wicakso Penerbit Grasindo Buku yang berjudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, merupakan buku pengembangan diri yang ditulis oleh Mark Manson. Buku ini memiliki banyak pesan moral di dalamnya, yang terkait dengan kehidupan tentang sebuah kepeduliaan terhadap suatu hal yang penting bagi hidup, tetapi masa bodoh dengan hal yang tidak bermakna. Penulis tidak bermaksud untuk mengajak pembacanya bersikap bodo amat dengan segala sesuatu. Tetapi penulis menekankan, kalau kita harus fokus terhadap hal tertentu yang penting untuk kehidupan, dan mengabaikan hal yang tidak penting untuk dipermasalahkan. Dalam bab yang pertama, Mark mengajarkan bahwa kita harus masa bodoh terhadap hal yang menghalangi perjuangan. Agar kita mampu menikmati kehidupan dengan bahagia, walaupun pasti ada rintangan yang harus dihadapi dalam mengejar impian. Seni yang kedua, ada banyak hal yang harus kita prioritaskan terlebih dahulu, kemudian mengabaikan hal yang dianggap kurang bermakna. Seni kedua ini dipertegas dalam seni yang ketiga, sehingga kita bisa bahagia saat beranjak dewasa, dengan hal penting yang penuh Penting dalam Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amatilustrasi membaca/Enzo Muñoz/pexelsMark Manson seorang penulis buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, awalnya berkarier sebagai seorang blogger sejak 2009. Bahkan setiap bulannya, blog tersebut telah dikunjungi sekitar dua juta orang. Ada beberapa hal penting yang ingin di sampaikan Mark Manson, dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, seperti kita berhak menjalani kehidupan dengan bahagia, dengan versi kebahagiaan yang dibuat diri kita sendiri. Kebahagiaan tidak perlu dengan hal yang penuh kemewahan, karena kebahagiaan bisa muncul dari hal-hal yang sederhana. Buku tersebut juga memberikan sebuah pelajaran, kalau kehidupan akan lebih baik-baik saja, jika tidak memperdulikan sebuah hal yang tidak bermakna. Mark juga menyampaikan lewat bukunya, bahwa sebuah kegagalan dalam kehidupan, merupakan pembelajaran agar kita bisa lebih baik lagi. ”Pada titik tertentu, sebagian besar dari kita berhasil meraih sebuah posisi yang mengondisikan kita untuk takut gagal, untuk menghindari kegagalan secara naluriah, dan hanya terpaku pada apa yang ada di depan kita atau hanya pada bidang yang dikuasai.” – Mark Manson.

Tebal: 246 Halaman. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat merupakan buku pertama dari Mark Manson. Buku berwarna oranye ini adalah buku pengembangan diri dan juga dinobatkan sebagai buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail. Buku ini bukan berbicara bagaimana seseorang meringankan masalah atau rasa sakit.

September 30, 2022 441 am . 5 min read Resensi buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat ini akan kamu dapatkan dalam artikel ini secara lengkap. Mulai dari identitas, sinopsis bahkan intrinsik juga ekstrinsik dari buku non fiksi tersebut. Bukan hanya itu kamu juga akan menemukan pesan moral serta kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu simak terus artikel ini sampai selesai ya agar kamu mengetahui informasi ini secara lengkap. Resensi Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Berikut merupakan sebuah resensi dari buku non Fiksi berjudul Buku Sebuah Seni Untuk bersikap Bodo Amat secara lengkap diantaranya adalah 1. Identitas Buku Judul NovelBuku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo AmatPenulisMark MansonJumlah halaman256 halamanUkuran buku14×21 cmPenerbitGrasindoKategoriNon Fiksi pengembangan DiriTahun Terbit2016Harga novelRp. 2. Sinopsis Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Sinopsis Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat ini menceritakan pengalaman kisah nyata hidup seseorang dalam menjalani kehidupan. Buku ini memiliki 9 Bab yang akan sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Bab 1 dalam buku ini mengajarkan kepada kita untuk menjadi seseorang pribadi yang tidak perlu diakui di depan umum karena sesuatu hal akan nyata pada hasil dari pekerjaan yang telah dikerjakan bukan mengenai pekerjaan itu apa. Satu hal yang harus kita pegang bukan hanya rumah yang memiliki kunci namun kehidupan juga memilikinya. Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal. Tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja. Hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak serta penting, apapun yang kita lakukan hendaknya kita melakukannya tanpa sikap cemas. Dan hal yang di anjurkan bagi kita untuk dalam segala situasi yaitu sikap bodo amat. Masa bodoh bukan berarti acuh tak acuh. Tapi bagaimana anda nyaman menjadi pribadi yang berbeda. Dan yang anda harus lakukan pertama harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan. Wah, Bab pertama nya saja sudah banyak pelajaran yang bisa kita lakukan dalam menjalani kehidupan ini lebih baik lagi. Lalu bagaimana dengan Bab lainnya? Pastinya akan lebih banyak menuai manfaat untuk pembaca tentunya. Baca juga Resensi Novel Ranah 3 Warna 3. Unsur Intrinsik Buku Berikut merupakan unsur intrinsik buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat, diantaranya adalah Tema Tema yang di angkat dalam buku ini adalah tentang kisah hidup dari masa lalu seseorang yaitu Charles Bukowski. Tokoh dan Penokohan Charles Bukowski, ia merupakan tokoh utama yang memiliki masa lalu yang kelamJimmy, seorang motivator tapi dalam dirinya tidak menemukan Onada, yang setia terhadap kekaisaran yang telah hilang dan hidup di hutan sahabat Charless yang di temukan meninggal di sebuah Danau. Alur Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Dimana ada alur maju dan mundur yang terdapat dalam buku tersebut. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam buku ini adalah di Amerika Serikat. Latar Waktu Latar waktu yang di gunakan dalam sekitaran waktu tahun 2016. Sudut Pandang Sudut pandang yang terdapat dalam buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat adalah sudut pandang orang ketiga. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat adalah menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah di pahami dan beberapa dengan penuh candaan yang nyeleneh. Amanat Berikut merupakan amanat dari buku sebuah seni untuk bersikap bodoh amat, diantaranya adalah Karena kita kurang memedulikan sesuatu kita justru mengerjakan hal itu dengan baik. Dengan kata lain bersikap bodo amat. Bodo amat itu di jabarkan menjadi 3 buah seni Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda dan menikmatinya hingga sampai ke tujuan bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama kita harus peduli terhadap sesuatu yang lebih penting dari kesulitan itu. Dan katakan bye bye pada hal kita sadari atau tidak kita biasanya memilih suatu hal untuk di perhatikan dan ini akan terus membaik mengikuti tingkat kedewasaan. Baca juga Sinopsis Novel Almond Lengkap 4. Unsur Ekstrinsik Buku Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, diantaranya adalah Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung dalam buku ini terdapat dalam kisah Jimmy yang merupakan motivator yang bisa memberikan motivasi kepada orang lain. sifat Jimmy ini merupakan bernilai sosial yang baik. Terlepas ia bahagia atau tidak tapi ia sudah mampu meringankan beban orang lain dalam memberikan sebuah motivasi. Nilai Moral Nilai moral yang terkandung dalam buku ini adalah ketika sosok tokoh utama yang kembali bertindak melakukan hal-hal bodoh namun ia sadar setelah kehilangan sahabatnya kita harus melakukan hal yang baik sebelum masa kehidupan ini berakhir. 5. Kelebihan Buku Beikut merupakan kelebihan dari buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, diantaranya adalah Sampul buku yang unik dan sederhana dengan dominasi warna oranye. Membuat segar meski terlalu klasik namun namun cover ini sangat cocok dengan isi dari isi dari buku ini isinya sedikit nyeleneh, tapi buku ini lebih mengisnpirasi dan memotivasi dengan cara yang seseorang tidak akan mau lagi atau berpikiran seribu kali untuk bertindak atau melakukan hal-hal bodoh secara berulang pada halaman yang tidak terlalu tebal menjadikan pembaca tidak perlu banyak menghabiskan waktu dalam membacanya. 6. Kekurangan Buku Sama halnya dengan buku lainnya bahwa buku ini juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah Ada beberapa terjemahan yang membuat pembaca bingung untuk meluruskan maksud atau tujuan dari kalimat dengan kesalahan tersebut menjadikan pembaca beberapa kali mengulang agar kalimat tersebut bermakna beberapa kalimat absurd, sehingga sulit untuk memahami maksud dari kalimat tersebut. Baca juga Sinopsis Novel Danur Lengkap 7. Pesan Moral Bagian akhir dari Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat ini adalah pesan moral yang terkandung dalam buku ini adalah Bahwa kunci kehidupan yang baik memang bukan tentang memedulikan lebih banyak hal tapi tentang memedulikan hal sederhana, hanya peduli tentang apa yang benar, mendesak dan penting datang dari keberhasilan untuk memecahkan masalah. Mengapresiasi pengalaman sederhana dalam hidup dan penerimaan terhadap eksistensi diri yang sedang-sedang dan memilih nilai-nilai yang lebih baik untuk pertempuran dengan hati-hati sambil terus mencoba sedikit yang yakin dirinya mengetahui semua tidak akan mempelajari sesuatu pun. Kita adalah sumber informasi untuk diri kita sendiri. Mengedepankan perlunya berkata seringkali melucuti perasaan ke-Tuhan-an. SebuahSeni Untuk Bersikap Bodo Amat: Pendekatan yang Waras Demi Menjalani Hidup Yang Baik menyajikan kisah-kisah inspiratif yang sangat cocok untuk pengembangan diri yang mewakili generasi saat ini. Mark Manson memberitahu kunci menjadi orang yang lebih kuat dengan mengajak pembaca untuk mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya, baginya inilah sumber kekuatan yang paling nyata. Siapa nih dari kamu yang sering overthinking bahkan sampai sakit? Sudahi overthinking mu bestie, kami akan merekomendasikan buku yang sangat cocok untuk kamu. Buku itu adalah Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Pada buku ini, kamu kamu akan mendapatkan motivasi menjadi orang yang lebih kuat dan lebih bahagia. Buku ini akan memberikan kamu pemahaman tentang sumber kekuatan yang paling nyata, yaitu mengetahui batasan-batasan yang ada dalam diri dan menerimanya. Sehingga kamu mampu menghadapi kenyataan-kenyataan dan mulai menemukan keberanian yang selama ini kamu cari. Selain itu, kamu juga akan mengetahui bagaimana menjalankan kehidupan yang lebih baik, lebih memuaskan dan apa adanya. Penasaran dengan buku yang satu ini? Yuk simak sinopsisnya di bawah ini! SINOPSIS Buku ini menceritakan tentang Harles Bokowski seorang pecandu alcohol yang senang bermain perempuan, judi, kasar, kikir dan suka berutang. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang penulis yang terkenal, namun dirinya selalu ditolak hampir dari setiap majalah. Tapi hal itu tidak membuatnya menyerah dan tetap menulis serta membuat puisi. Hingga pada usianya yang ke 50 tahun seorang editor di sebuah penerbitan menaruh minat yang aneh terhadap dirinya. Sampai akhirnya ia sukses dengan judul novel pertama post office 'Didedikasikan untuk tak seorang pun'. Popularitasnya melampaui harapan setiap orang. Meskipun ia sudah sukses, ia tetap menjadi dirinya sendiri minum alkohol, menggunakan narkoba, main perempuan dan lain sebagainya. Sukses tidak mengubah hidupnya menjadi pribadi yang lebih baik. Baginya cuek dan masa bodoh adalah cara sederhana untuk mengerahkan kembali ekspetasi hidup dalam memilih apa yang penting karna pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak ada ujungnya. Buku ini adalah kisah nyata dari hidupnya yang selalu di terpa oleh kencangnya badai dan karena itulah ia menjadi semakin kuat dalam meraih cita-cita. Itulah mengapa bersikap bodo amat adalah kunci untuk menyelamatkan diri dan dunia, dengan tidak mengambil pusing ketika mempunyai masalah dan merasa buruk. Itu artinya kamu sudah memutus lingkaran setan. Kematian juga menjadi alasan kenapa kita harus bersikap cuek dan bodo amat karena kita dan orang yang kita kenal akan meningal suatu saat nanti. Oleh karena itu, jika kita memperdulikan sesuatu tanpa pertimbangan yang matang maka hidup kita akan kacau. Nah, itulah sinopsis buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat yang perlu kamu ketahui. Bagaimana, menarik bukan? Megabest seller abad ini : Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat (Book Review) Kunci dari seni pertama adalah masa bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita hadapi dan nikmati saja karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada saja rintangan yang muncul. IDENTITAS BUKU Judul Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat Penulis Buku Mark Manson Penerjemah F. Wicaksono Penerbit Buku PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Tahun Terbit 2018 Tebal Halaman 246 Halaman Harga Buku Rp. ISI BUKU Buku karya Mark Manson ini memberikan perspektif yang baru bagaimana kita bersikap terhadap hidup kita, bagaimana kita memilih mana yang perlu dipedulikan dan mana yang perlu untuk bersikap bodo amat. Mark Mason memulai sebuah prinsip hidup yaitu bersikap bodo amat terhadap hal-hal yang tidak terlalu penting di kehidupan kita tapi faktanya dalam kehidupan banyak orang. Hal seperti inilah yang justru mengambil sebagian besar perhatiannya dan kemudian membuat mereka untuk menyesali banyak hal dalam kehidupan seperti tekanan, cobaan hidup, penderitaan dan ini membuat hidup kita menjadi tidak efektif bahkan tidak Bahagia. Ide dasar Buku ini adalah kita perlu memiliki kesadaran diri tentang kematian, karena kesadaran seperti ini akan membuat kita memiliki sebuah nilai yang kita rasakan jauh lebih besar dari pada tatanan hidup yang kita dapatkan. karena mereka terbuka terhadap masukan-masukan. Dalam buku ini Mark Manson membagi 9 sembilan sub bab, adapaun sub bab sebagai berikut Bab 1 Jangan Berusaha Bab 2 Kebahagiaan itu Masalah Bab 3 Anda tidak istimewa Bab 4 Nilai Penderitaan Bab 5 Anda selalu memilih Bab 6 Anda keliru tentang semua hal, tapi, sayapun befitu Bab 7 Kegagalan adalah Jalan untuk Maju Bab 8 Pentingnya Berkat Tidak Bab 9 …Dan Kemudian Anda Mati Mark Manson, blogger yang punya berjuta-juta pembaca mengawali bukunya dengan kisah hidup Charles Bukowsky, seorang penulis novel dan ratusan puisi yang popularitasnya melampaui harapan setiap orang terutama ekspetasinya sendiri. Disebutkan, Bukowski dengan kemampuan sederhananya untuk jujur, tidak pernah mencoba untuk menjadi selain dirinya sendiri dengan mengakui hal-hal buruk sekalipun dan membagikannya tanpa segan dan ragu. Karyanya yang pada awalnya dicap menjijikkan, sangat hancur, tidak bermoral, ternyata berhasil jadi pemenang karena Bukowsky merasa “nyaman” dengan cerminan dirinya yang dianggap sebuah kegagalan dan merasa masa bodoh dengan kesuksesan. Dengan berslogan “Jangan Berusaha”, Bukowsky tidak mengubah diri jadi seperti yang diinginkan orang melainkan jadi dirinya sendiri hingga menang. Manson menyikapi kisah ini dengan sebuah pernyataan bahwa kunci kehidupan yang baik memang bukan tentang memedulikan lebih banyak hal tapi tentang memedulikan hal sederhana, hanya peduli tentang apa yang benar, mendesak, dan penting saja. Mengapa? Karena ketika kita kurang memedulikan sesuatu kita justru mengerjakan hal itu dengan baik. Dengan kata lain bersikap bodo amat sesungguhnya akan menghasilkan hal yang besar yang membuat kita memandang tanpa gentar tantangan yang paling menakutkan dan sulit dalam kehidupan dan mau mengambil suatu tindakan. Kemudian, bodo amat ini lebih jauh oleh Manson dijabarkan dalam 3 buah seni 1. Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda dan menikmatinya hingga sampai ke tujuan kita. 2. Untuk bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan itu. Jadi, pada hal sepele katakan bye-bye! 3. Entah kita sadari atau tidak, kita biasanya memilih suatu hal untuk diperhatikan dan ini akan terus membaik mengikuti tingkat kedewasaan. Kebahagiaan Itu Masalah Manson menyebutkan bahwa kebahagiaan datang dari keberhasilan untuk memecahkan masalah. Yang mana kadangkala masalah ini sederhana saja dan konsepnya sama selesaikan masalah lalu berbahagialah! Tapi, ternyata beberapa dari kita menyikapi tak sesederhana ini. Karena kita biasanya Menyangkalnya mengingkari kenyataan sehingga menuntun ke kerapuhan dan pengekangan mentalitas sebagai korban memilih meyakini bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini padahal bisa jadi kita mampu menghadapi, sehingga menggiring kita pada ketidakberdayaan dan keputusasaan. Kebahagiaan yang dikatakan Manson yang tumbuh dari masalah inilah yang membutuhkan perjuangan yang akan menentukan kesuksesan di masa depan. Kita Tidak Istimewa Manson kemudian menyadarkan pembacanya, bahwa sejatinya tidak ada dari kita yang istimewa. Karena pada kenyataannya menanamkan keyakinan pada orang bahwa mereka istimewa tidak lantas menjadikan satu populasi penuh dengan orang macam Bill Gates atau Martin Luther King, misalnya. Tapi justru bisa menciptakan tampilan kepercayaan diri di level delusional. Dan meyakinkan diri sebagai makhluk spesial adalah strategi yang gagal. Lantaran hanya akan membuat kita tinggi hati dan bukan merasa happy. Pasalnya, pengukuran yang benar tentang penghargaan diri itu bukanlah jika seseorang merasakan pengalaman positifnya tapi justru pengalaman negatifnya. Dan kemalangan serta kegagalan sungguh berguna dan bahkan diperlukan untuk membangun seseorang menjadi orang dewasa yang tangguh dan sukses nantinya. Jadi, meski terdengar membosankan dan biasa saja, menurut Manson mengapresiasi pengalaman sederhana dalam hidup dan penerimaan terhadap eksistensi diri yang sedang-sedang saja, akan membebaskan kita untuk menuntaskan apa yang sungguh ingin kita selesaikan tanpa penilaian atau ekspetasi yang berlebihan. Nilai Penderitaan Manson menjabarkan tentang self improvement yang sesungguhnya adalah dengan memprioritaskan dan memilih nilai-nilai yang lebih baik untuk dipedulikan. Lantaran, ketika kita peduli pada hal yang lebih baik maka kita akan mendapatkan masalah yang lebih baik sehingga hidup yang kita jalani akan jadi lebih baik lagi. Kita Selalu Memilih Dalam buku setebal 243 halaman dan bersampul warna orange ini, Manson juga mengingatkan bahwa sebagai bagian dari hidup dalam sebuah masyarakat yang demokratis dan bebas maka kita semua mesti berhadapan dengan berbagai pandangan termasuk orang yang berseberangan dengan kita. Kita kemudian disarankan untuk memilih pertempuran dengan hati-hati sambil terus mencoba sedikit berempati terhadap mereka yang kita sebut “lawan”. Juga, sebaiknya mendahulukan nilai kejujuran dan keterbukaan serta menerima keraguan yang muncul atas nilai merasa paling benar. Kamu Keliru …dan Saya pun Begitu Manson menggarisbawahi lagi hukum kebalikan, semakin kita menerima ketidakpastian dan ketidaktahuan akan sesuatu, kita akan merasa nyaman karena tahu persis yang kita tahu. Manusia yang yakin dirinya mengetahui semua tidak akan mempelajari sesuatu pun. Demikian juga keterbukaan untuk mengakui kesalahan harus ada terlebih dahulu jika kita menginginkan perubahan atau pertumbuhan. Sehingga sebelum kita mencermati nila-nilai dan prioritas dan kemudian mengubahnya jadi lebih baik, pertama kita harus meragukannya lalu mengakuinya. Dan sebaiknya kita mendefinisikan ulang ukuran kita dengan cara yang biasa saja, jangan jadi unik juga istimewa. Pilih identitas yang biasa saja, misalnya seorang ibu, suami, rekan kerja, teman, atau penikmat makanan. Kegagalan adalah Jalan untuk Maju Prinsip “lakukan sesuatu” menjadikan kegagalan tidaklah penting lagi. Ketika standar kesuksesan hanya “melakukan sesuatu” kita akan mendorong diri untuk lebih maju lagi. Kita merasa bebas untuk gagal dan kegagalan inilah yang menggerakkan kita ke menelaah hal ini dan memberikan kesimpulan bahwa kita adalah sumber inspirasi bagi diri kita sendiri. Kita bisa melakukan apa saja untuk menginspirasi motivasi agar tetap ada bersemayam di diri. Pentingnya Berkata Tidak Manson mengedepankan perlunya berkata tidak untuk menolak sesuatu agar kita tidak kehilangan alasan untuk bertahan. Karena menghindari penolakan akan memberikan kenikmatan sesaat yang membuat kita tanpa kemudi dan tanpa arah jangka panjang. Jadi untuk mengapresiasi sesuatu kita harus membatasi diri sendiri. …dan Kemudian Kita Tiada Tanpa kita sadari kepongahan seringkali melucuti perasaan ke-Tuhan-an kita dan menarik semua perhatian ke dalamnya, membuat kita merasa seakan-akan kitalah pusat dari semua masalah yang ada di alam semesta. Bahwa kita mengalami ketidakadilan dan bahwa kita berhak mendapatkan yang paling besar dari pada orang lain hingga kita…. tiada lagi di dunia. Finally…. Mark Manson yang menuliskan argumentasinya dengan jujur, apa adanya, lugas tapi terstruktur ini membuat kita menyadari diri bahwa kita tak sempurna dan ada batasan yang seharusnya bisa kita terima. Dan, sebaiknya kita menerima itu semua, mengakrabinya, berhenti untuk lari dan mulai menemukan nyali dan rasa percaya diri hingga terwujud apa yang kita cari. Hiduplah dengan apa adanya tanpa perlu terlalu peduli pada hal yang seharusnya tak perlu dipedulikan. Karena berprinsip bodo amat itu sesungguhnya menyenangkan dan bermanfaat. Jadi terkait dengan ini, seberapa kerasnya nyinyiran dan cibiran hendaknya saya pakai hukum kebalikan. Bahwa, saya sendirilah yang menganggap itu negatif. Saya keburu menilai itu buruk. Padahal justru komentar-komentar itu akan menjadikan saya menjadi lebih baik dari hari ke hari dan terus melangkah maju. OLEH ROBY ROSIHAN RAMAZETTY, SebuahSeni untuk Bersikap Bodo Amat adalah buku pertama karya Mark Manson, seorang narablog kenamaan dengan lebih dari 2 juta pembaca. Ia tinggal di kota New York.. Sejarah Penerbitan. Buku ini diterbitkan pertama kali dalam versi aslinya oleh percetakan HarperOne, sebuah divisi dari HarperCollins Publishers, dan dirilis pada 13 September 2016. Pada Januari 2019, lebih dari 3 juta salinan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMATJudul asli The subtle art not giving f*ckJudul Sebuah seni untuk bersikap bodo amatPenulis Mark mansonPenerjemah terbit 2018Tebal buku 246 halamanBuku ini menceritakan tentang Harles Bokowski seorang pecandu alkohol senang bermain perempuan,pejudi kronis,kasar,kikir,dan tukang bercita-cita menjadi seorang Bukowski selalu di tolak oleh hampir setiap majalah,tetapi hal tersebut tidak membuat nya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Tumpukan kertas-kertas semakin menggunung yang berisi penolakan,cacian,tentang puluh tahun berjalan tanpa arti hampir seluruh waktunya dalam bayang-bayang alkohol,narkoba,judi,dan pelacuran,hingga pada usia 50 tahun seorang editor di sebuah penerbitan menaruh minat yang aneh terhadap dirinya. Sampai akhirnya ia sukses dengan judul novel pertama post office 'Didedikasikan untuk tak seorang pun'. Popularitasnya melampaui harapan setiap orang. Walaupun ia sudah sukses ia tetap menjadi dirinya sendiri minum alkohol,menggunakan narkoba,main perempuan dan lain sebagainya. Sukses tidak mengubah hidupnya menjadi pribadi yang lebih cuek dan masa bodoh adalah cara sederhana untuk mengrahkan kembali ekspetasi hidup dalam memilih apa yang penting karna pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak ada ujungnya. Novel ini adalah kisah nyata dari hidupnya yang selalu di terpa oleh kencangnya badai dan karena itulah ia menjadi semakin kuat dalam meraih mengapa bersikap bodo amat adalah kunci untuk menyelamatkan diri dan dunia,dengan tidak mengambil pusing ketika mempunyai masalah dan merasa buruk. Itu artinya kamu sudah memutus lingkaran juga menjadi alasan kenapa kita harus bersikap cuek dan bodo amat karena kita dan orang yang kita kenal akan meningal suatu saat karena itu jika kita memperdulikan sesuatu tanpa pertimbangan yang matang maka hidup kita akan dari novel ini yaitu judul yang sangat menarik dan isi yang sedikit absurd atau nyeleneh tetapi menginspirasi dan membuat siapapun yang membacanya akan berfikir dua kali jika akan melakukan sesuatu karena teringat kembali beberapa penggalan kalimat atau kata yang berada didalamnya. Kekurangan nya terdapat kalimat yang tidak dimengerti dan terdapat sub-bab yang bahasan nya kurang komplit atau tidak klimaks. Lihat Hobby Selengkapnya

Judulbuku: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat. Judul asli buku:The Subtle Art Of Not Giving A F*ck Pengarang: Mark Manson Penerbit: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Dalam novel "Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat" ini ada 3 seni yang menggambarkan bagaimana seseorang tersebut memang harus bersikap bodo amat akan sesuatu hal.

Mungkin kita akan dibuat bingung dan bertanya-tanya ketika membaca judul buku ini. Memang untuk bersikap bodo amat ada seninya? Memang untuk bersikap bodo amat itu harus berseni ya? Apa sih yang dimaksud Mark Manson dalam bukunya ini? Bicara tentang penulis, Mark Manson memulai karir di dunia digital sebagai seorang blogger sejak tahun 2009. New Yorker ini mendulang sukses dengan blog-nya yang telah dikunjungi sekitar dua juta orang setiap bulan. Mark kembali mencuri perhatian publik saat buku The Subtle Art of Not Giving a F^ck terbit dan masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post. Belum lama ini, akhirnya buku terjemahan dalam Bahasa Indonesia diterbitkan dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Lalu, apa hubungannya seni dengan bersikap bodo amat? Bukan untuk menyuruh para pembaca sepenuhnya masa bodoh terhadap segala sesuatu. Justru, Mark ingin membuka pikiran kita bahwa ada hal-hal penting yang dirasa tidak perlu dipersoalkan dalam hidup. Dalam buku bersampul orange ini, Mark akan membantu kita untuk lebih cuek pada hal-hal yang kurang penting melalui tiga seni. Kunci dari seni pertama adalah masa bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita hadapi dan nikmati saja karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada saja rintangan yang muncul. Seni kedua, temukan hal-hal penting dan berarti untuk diprioritaskan sehingga kamu bisa lebih mudah untuk masa bodoh pada hal-hal sepele. Adapun seni ketiga mempertegas seni sebelumnya, yakni kita mulai dapat memilah mana yang lebih penting saat beranjak dewasa. Walaupun hal penting itu tampaknya sederhana, tetapi kita bisa tetap bahagia dengan kesederhanaan itu. Baca juga 10 Buku Self Improvement Best Seller Tahun 2021 Mark Manson menuangkan gagasan dan argumentasinya dengan lugas dan terstruktur. Tidak lupa dipertegas dengan cerita-cerita tentang pengalaman hidupnya. Mark juga menambahkan sejumlah kisah nyata dari beberapa tokoh yang barangkali belum pernah didengar, seperti Charles Bukowski, Dave Mustaine, dan William James. Berbagai analogi yang disajikan Mark pun mungkin akan membuat para pembaca berkata dalam hati, “Iya juga ya!”. “This book will not teach you how to gain or achieve, but rather to lose and let go. It will teach you to take inventory of your life and scrub out all but the most important items. It will teach you to close your eyes and trust that you can fall backwards and still be okay”. In a nutshell, buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat sangat cocok untuk kamu yang sedang mencari makna hidup atau yang merasa sedang berada dalam titik terendah kehidupan. Buku self improvement ini sekiranya dapat menyegarkan pandangan kita terhadap segala sesuatu yang lalu-lalang dalam kehidupan. It's just so inspiring! Beli Sekarang! Yuk, segera dapatkan bukunya di Jangan lewatkan juga untuk semua diskon dan promo spesial yang sedang berlangsung di Kamu bisa cek semua promonya di bawah ini. Temukan Semua Promo Spesial di Sini! OtR3rq0.
  • g9hs94mbm7.pages.dev/336
  • g9hs94mbm7.pages.dev/5
  • g9hs94mbm7.pages.dev/456
  • g9hs94mbm7.pages.dev/165
  • g9hs94mbm7.pages.dev/429
  • g9hs94mbm7.pages.dev/2
  • g9hs94mbm7.pages.dev/265
  • g9hs94mbm7.pages.dev/492
  • unsur intrinsik novel sebuah seni untuk bersikap bodo amat