21May 2021. - Advertisement -. Asma Nadia adalah seorang penulis perempuan kelahiran Jakarta, 26 Maret 1972 dengan nama asli Asmarani Rosalba. Karyanya baik novel maupun cerita pandek (cerpen) telah dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan, telah banyak diangkat menjadi film layar lebar yang ditonton oleh banyak orang Indonesia.
Sebuah rumah imut dengan dinding hijau berlumut, Jendela-jendela besar yang menjaring matahari dan halaman mungil berumpun melati Apa lagi? Rara, anak perempuan berusia sembilan tahun itu terus menggambari belakang kertas bungkus cabai, yang diambilnya dari los sayur Yu Emi. Sebuah pensil pendek terselip di jarinya. Mata Rara masih memandangi gambar rumah mungil, yang menjadi impiannya. Mulut kecilnya menyumbang senyum. Manis. “Mak, kapan kita punya rumah?” Sejak ia mengerti arti tempat tinggal, pertanyaan itu kerap disampaikannya pada Emak. Mulanya perempuan berusia empat puluh limaan, yang rambutnya beruban di sana-sini itu, tak menjawab. Baginya tak terlalu penting apa yang ditanyakan anak-anak. Kerasnya kehidupan membuat ia dan lakinya, hanyut dalam kepanikan setiap hari, akan apa yang bisa dimakan anak-anak esok. Maka pertanyaan apapun dari anak-anak lebih sering hanya lewat di telinga. “Mak, kapan kita punya rumah?” Kanak-kanak seusia Rara, tak mengenal jera atau bosan mengulang pertanyaan serupa. Dan kali ini, ia berhasil mendapat perhatian lebih dari Emak. Sambil menyandarkan punggunggnya di dinding tripleks mereka yang tipis, Emak menatap sekeliling. Matanya menyenter rumah kotak mereka yang empat sisinya terbuat dari tripleks. Hanya satu ruangan, di situlah mereka sekeluarga, ia, suami dan lima anaknya—sekarang empat—memulai dan mengakhiri hari-hari. Tak ada jendela, karena rumah-rumah di kolong jembatan jalan tol menuju bandara itu terlalu berdempet. Bahkan nyaris tak ada celah untuk sekadar lalu lalang, kecuali gang senggol yang terbentuk tak sengaja akibat ketidakberaturan pendirian rumah-rumah tripleks di sana. Beberapa yang beruntung mendapatkan tiang rumah yang lebih kokoh,langsung dari beton tebal yang menyangga jalan tol di atas mereka. Kamar mandi? Ada MCK umum yang biasa mereka pakai sehari-hari. Cukup bayar tiga ratus rupiah, sudah bisa mandi puas. Belasan tahun mereka tinggal di sana. Tidak perlu bayar pajak, hanya uang sewa setiap bulan yang disetorkan ke Rozak, Ketua RT mereka, sekaligus orang paling berkuasa di perkampungan sini, juga uang listrik ala kadarnya. Memang semua sangat sederhana, tapi baginya tempat tinggal ini tetap… “ini rumah kita, Ra!” Rara menggeleng. Ekor kuda di kepalanya yang kemerahan, karena sering ditempa garang matahari bergoyang beberapa kali. Di benaknya bermain bayangan tumah tinggal yang diimpikannya Sebuah rumah imut dengan dinding kehijauan berlumut, Jendela-jendela besar yang menjaring matahari dan halaman mungil berumpun melati Emak tampak kaget dengan tanggapan anaknya. “Rara mau punya rumah yang ada jendelanya, Mak!” “Bisa. Besok kita minta abangmu buatkan jendela satu, ya? Kecil saja tak apa, kan?” ujar Emak sambil tertawa. Kemana jendela itu akan menghadap nanti? pikirnya, ke rumah Mas Dadang tetangga merekakah? Apa iya mereka mau diintip kegiatannya setiap hari? Tapi siapa tahu. Paling tidak hal itu mungkin bisa membuat Rara senang. Kalau dia menolak mengamen di perempatan lampu merah nanti, apa tidak repot? Anaknya lima orang. Yang tertua jadi tukang pukul di tempat Mami Lisa, kompleks pelacuran dekat tempat tinggal mereka. Anak kedua, entah apa kerjanya, kadang pulang, lebih sering menghilang. Anak yang ketiga perempuan, sebetulnya dulu rajin sekolah, apa daya ia tak sanggup lagi menyolahkan si Asih. Jadilah gadis lima belas tahun itu drop out dari sekolah, dan sekarang kabarnya sudah jadi anak buah Mami. Entahlah. Anaknya yang keempat, bocah laki-laki, selisih dua tahun dari Rara, tewas dua bulan lalu, dengan luka di bagian leher dan anus. Mungkin jadi korban laki-laki gendeng yang suka menyantap anak-anak kecil. Rara anaknya yang bontot. Keras kepala dan punya keinginan kuat. Sekarang masih sekolah di madrasah ibtidaiyah, itu pun karena kebaikan hati kakak pengajar di sana, ia tak harus membayar sepeser pun. Syukurlah. “Jendelanya bisa masuk matahari, enggak, Mak?” Rara menggoyang bahu Emanknya. Tapi kali ini perempuan yang melahirkannya itu hanya menghela napas berat dan meninggalkan Rara dengan bayangan jendela-jendela besar yang menjaring sinar matahari. Di Madrasah, sorenya. “Kata Mak, rumahku akan punya jendela!” Rara berbisik ke telinga teman sebangkunya. Di sekitarnya, kawan-kawan sedang mengikuti surat Al-Ma’un yang diucapkan Kak Romlah. “Yang bener, Ra?” Dua bola mata bulat milik Inah membesar. Ia ikut senang jika impian Rara terwujud. Sejak dulu Rara sering bicara soal keinginnannya memiliki rumah kecil dengan jendela-jendela besar yang memungkinkan sinar matahari masuk ke dalamnya. “Kita bisa hemat listrik! Enggak usah idupin lampu lagi kalo siang!” Rara menambahkan. Giginya yang kecil-kecil tampak seiring senyumnya yang lebar. “Bisa belajar di sana dong?” “Iya! Enggak harus ke gardu dulu untuk baca buku. Kan udah terang?” Senyum lebarnya terkembang lagi. Inah tampak ikut senang. “Aku mau minta ibuku bikin jendela juga, ah!” “Aku juga!” “Apa? Jendela di rumah Rara?” “Gue juga deh. Mau bilang Bapak!” “Enak ada jendela!” Tiba-tiba suasana kelas riuh seperti pasar. Berita Rara yang rumahnya akan punya jendela menyebar luas. Ternyata apa yang diinginkan gadis kecil itu juga menjadi mimpi anak-anak yang lain. “Jendelaku nanti paling buesar!” Ipul, anak salah satu karyawan Mami Lisa, mengakhiri obrolan mereka sore itu sepulang dari madrasah. —— “Jadi bikin jendela, Ra?” Bang Jun, mencolek pipinya. Mata laki-laki berusia dua puluh tahun itu mengamati hasil coretan adiknya. “Udah malam kok belum tidur?” Rara tidak menjawab. Tangannya masih asyik menari-nari di atas secarik kertas usang yang diambilnya lagi dari Yu Emi. “Eh, itu gambar apa, Ra?” komentar abangnya lagi. “Jendela? Kok gede banget!” Rara menghentikan kegiatan menggambarnya. Bola matanya yang cokelat menatap Bang Jun yang perhatiannya terpusat pada gambar. Gadis kecil itu menganggukkan kepala. Senyumnya cerah. “Jadi kan, Bang Jun bikinin Rara jendela?” kalimatnya dengan tatapan penuh harap. Jun hanya menatap Emak dan Bapak yang tiduran di atas sehelai tikar using. Wajah kedua orangtuanya itu tampak letih. Pastilah. Bukan pekerjaan ringan mencomoti barang dari tempat sampah satu ke tempat sampah lain. Belum jika hasil mulung Bapak, ternyata besi-besi tua. Memang bawa untung yang lebih besar. Tapi berat yang dipikul juga jelas jauh dibandingkan sampah botol plastik atau barang-barang lain . Malah akhir-akhir ini cuaca makin panas saja. “Bang…” Rara menarik kaus oblong yang dipakai abangnya. Beberapa saat Rara dan abangnya bertatapan, dengan pikiran masing-masing yang tak terpantulkan. Tapi keheningan mereka segera buyar oleh langkah-langkah yang terdengar dari depan. Asih muncul di balik pintu. Matanya yang sayu segera saja menatap keduanya tak semangat. “Masih ngeributin soal jendela?” Rara tak menjawab, tangannya meraih tas murahan yang dibawa Asih. Dengan sigap, gadis kecil itu mengambil air di teko dan mengulurkan ke kakaknya. Tapi Asih yang mulutnya bau minuman keras itu menepis. “Gue ngantuk. Malah tadi laki-laki yang gue temenin minumnya kuat banget. Mau nolak, engga enak sama Mami.” “Bilang aja lo sakit, sih! Tadi aja gue pulang duluan. Lagian pegawai Mami Lisa kan enggak cuma elo.” “Iya, tapi itu kan sama aja nolak rezeki! Rara diam, mendengarkan saja percakapan kedua saudaranya. Tapi kalimat kakaknya barusan, mengusiknya untuk menimpali, “Kata guru Rara di madrasah, rezeki kan dari Allah, Kak. Bukan dari tamu!” Kalimat lugu yang dengan cepat dipatahkan kakaknya. “Ahh, anak kecil sok tau. Tunggu nanti kamu gede, baru ngerasain. Hidup tuh cari yang haram aja susah, apalagi yang halal!” Rara menundukkan kepala. Kakaknya dulu lembut dan baik hati. Sempat juga ngaji di madrasah seperti dia. Tapi setelah putus sekolah dan jadi karyawan di tempat Mami, gadis berkulit hitam manis itu berubah. Dandanannya makin menor. Ke mana-mana pake kaus dan celana panjang serbaketat. Omongannya juga jadi kasar. Rara tahu, tidak Cuma kakaknya yang berubah. Tapi juga kakak si Inah, ibu si Ipul, dan banyak lagi. Konon mereka dulu juga anak madrasah. Tapi daya tarik rumah pelacuran, yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari madrasah terlalu menggoda. Itu jalan pintas dapat duit. Realitas masyarakat di sudut-sudut Jakarta yang bukan tidak diketahui orang. Rara tercenung. Mungkin benar hidup jadi orang dewasa itu sulit, pikirnya. Mungkin itu sebabnya mereka jarang tersenyum. “Ra! Kalo mau punya jendela, modal sendiri dong!” lantang suara kakaknya mengagetkan Rara. “Asih!” Asih yang mabuk terus bicara dan tak menggubris teguran Jun. “Kebutuhan tuh banyak. Udah bagus gue sama Jun kerja. Pake buat yang lebih penting dong!” cerocos Asih, tangannya menjewer kuping Rara. Rara tak gentar. Matanya yang jernih menatap lurus kearah Asih yang menyalakan rokok dan menghirupnya nikmat. Bagaimanapun Kak Asih harus tahu kalo jendela itu… “Jendela itu penting, Kak. Buat keluar-masuk udara. Terus kalo siang kita enggak perlu nyalain lampu. Udah terang karena sinar matahari yang masuk!” jawab Rara tak kalah keras. “Tapi banyak yang lebih penting dari jendela,” Asih tak mau kalah, “Makan kamu misalnya!” lanjutnya kesal. Bayangkan ia sudah capek-capek tiap malam, kadang lembur merelakan badannya melayani empat tamu dalam semalam. Apa adiknya itu tahu? “Tapi kata Emak, Bang Jun bakal bikinin Rara jendela. Ya, kan, Bang?” Suara Rara lirih, bercampur isakan. Jun yang melihatnya jadi tidak tega. Tangan cowok itu membelai-belai kepala adiknya. Lalu menatap Rara lunak. “Iya. Tapi Rara juga ikut kumpulin duit, ya? Jangan dipake jajan! Kita perlu uang untuk beli kayu, kaca, bikin kusennya…” “Dan itu mahal, tau, Ra!” “Ssst… Asih!” Keributan yang kemudian tak terelakkan antara Jun dan Asih membuat Rara melarikan diri ke sudut rumah. Ia berjongkok sendiri, mata cokelatnya berkaca. Bertambah-tambah perasaan gundahnya kala Bapak terbangun lantaran suara berisik yang timbul, lalu menempeleng keduanya. Dan semua gara-gara jendela besar Rara. Ahh. Rara mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Besok ia akan mengamen lebih giat. Kalau perlu sambil jual koran, semir sepatu, atau membersihkan kaca mobil-mobil yang berhenti di lampu merah. Apa saja, pikir Rara. Belakangan, lelah dan air mata membuat Rara tertidur. Pikiran kanak-kanak membawanya pada impian. Malam itu Rara bermimpi menari di antara jendela-jendela besar yang mengantarkan sinar matahari kepadanya. Juga kerlip bintang-bintang malam hari. Selama seminggu lebih, Rara berhemat. Ia bahkan menghemat mandi, sehari sekali, supaya bisa menyimpan tiga ratus rupiah di sakunya. Uang perolehannya ngamen dan bekerja di perempatan , tak dipakainya sesen pun untuk beli es mambo di warung, kwaci, permen, dan jajanan lain. Ia betul-betul berhemat. Dan sore ini Rara pulang dengan hati melonjak-lonjak. Menurut hemat gadis kecil dengan rambut diekor kuda itu, tabungannya cukup untuk membuat sebuah jendela yang besar. Bahkan jika tidak ada halangan, lusa mungkin ia sudah bisa menatap sinar matahari menghangatkan lantai tanah di rumah mereka. Membayangkan itu, perasaan Rara makin tak keruan. Seperti meluncur dari tempat yang tinggi. Sangat tinggi. “Assalamu’alaikum! Emak?” Rara menghambur kearah Emak yang sedang menyapu lantai. Bohlam sepuluh watt, mengalirkan hawa panas yang merembesi baju Emak. Padahal di luar sana masih terang. “Mak, sini.” Rara menyeret tangan perempuan itu, memaksanya duduk di bangku kayu yang satu kakinya telah patah. “Apaan sih, Ra?” Emak menatap anak bungsunya dengan pandangan sedikit cemas. Apa lagi sekarang? Baru semingguan ia merasa lega, karena Rara tidak lagi mengutarakan keinginannya untuk punya jendela. Yang dikatakan bapaknya si Rara memang benar. Anak kecil enggak usah terlalu dianggap serius. Mereka kadang memang menggebu-gebu minta sesuatu. Namun biasanya, keinginan itu juga cepat menguap dan hilang dari ingatan. Rara masih memandang Emak dengan mata bercahaya. Keriangan anak-anak terpancar di wajahnya yang oval. “Mak, tebak!” “Apaan?” Aduh, jangan soal jendela lagi. Jangan-jangan dia minta punya dua pintu lagi? Atau kamar sendiri? Batin perempuan itu sedikit cemas. Rara menyerahkan sejumlah uang dalam kepalannya, ke telapak tangan Emak yang basah keringat. “Buat bikin jendela! Jadi kalo kulit Rara sekarang lebih gosong, bukan karena main, Mak! Tapi karena Rara kerja banting tulang buat jendela kita! Papar gadis kecil itu ceriwis. Jendela? Mata penat Emak menatap berganti-ganti, dari uang di tangannya, dan raut wajah di bungsu. Begitu terus selama beberapa saat. Sayang, Rara terlalu riang untuk memperhatikan perubahan wajah Emak. Bocah perempuan itu malah terus bicara dengan kalimat-kalimat panjang, kadang nyaris tersedak, karena kebahagiaan yang meletup-letup. “Jendelanya nanti di sebelah sini, ya, Mak. Rara mau nya kayunya warna cokelat tua. Malam ini Rara mau begadang nungguin Bang Jun. Mau kasih tau modelnya. Besok pagi, biar Rara temenin Bang Jun ke toko material. Kita bisa beli kayu, terus kaca, terus…” Emak tak mendengar lagi penjelasan Rara. Benaknya digayuti kejadian siang tadi, ketika Pak RT datang bersama sekretarisnya dan berbicara serius. “Gara-gara Rara, semua anak di sini pada minta dibuatin jendela sama orangtuanya. Saya bukannya tidak mau mengizinkan. Tapi kan Emak tahu sendiri situasinya. Rumah-rumah saling menempel, dinding yang satu menjadi dinding yang lain. Lagi pula, kalau dipaksakan, percuma tidak akan bisa masuk sinar matahari. Kecuali kalau mau ngebor jalan tol di atas sana! Saya sebagai Ketua RT tidak bisa mengizinkan!” Mata lelah Emak mulai menggenang. Andai saja ia bisa memantulkan pikiran di benaknya. Pastilah seperti cermin yang memantulkan dua sisi bayangan. Rumahnya dan penduduk lain di bawah kolong jembatan ini, di satu sisi. Dan rumah Pak RT, di sisi lain, dengan jendela-jendela kaca yang besar. Waktu masih terisi celotehan antusias Rara. Di dekatnya, Emak masih menatapi gumpalan uang kertas dan receh di tangannya. Rumah kami, 2003 Sumber Buku Album Cerita Pilihan Asma Nadia Emak Ingin Naik Haji Cinta Hingga Tanah Suci, Terbitan Asma Nadia Publishing House, hlm. 87-99, Cet. Pertama, Agustus 2009.
ViewBiografi asma PHISIC 1446275A at Malang State Polytechnic. Biografi Asma Nadia Asma Nadia adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Nama lahir Asma Nadia adalah Asmarani
1 EKRANISASI CERPEN “JENDELA RARA” KE FILM RUMAH TANPA JENDELA KAJIAN PSIKOLOGI ANAK 2 EKRANISASI CERPEN “JENDELA RARA” KE FILM RUMAH TANPA JENDELA KAJIAN PSIKOLOGI ANAK SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sastra Indonesia S1 dan mencapai gelar Sarjana Sastra oleh Lailatul Maghfiroh NIM 090110201008 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER 3PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk 1. Ibunda Linda dan Ayahanda Mustajib yang tercinta; 2. adik-adikku Kiki dan Rizka yang tersayang; 3. guru-guruku sejak taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi; 4MOTO Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijakan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. Michael De Montaiqne1 Tantangan terbesar yang anda hadapi adalah mampukah anda menentang keraguan dan kemalasan yang ada pada diri anda sendiri. Robert Tkyosaki2 1 2 5PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini nama Lailatul Maghfiroh NIM 090110201008 menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Ekranisasi Cerpen Jendela Rara’ ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar. Jember, 29 Juli 2013 Yang menyatakan, Lailatul Maghfiroh 6SKRIPSI EKRANISASI CERPEN “JENDELA RARA” KE FILM RUMAH TANPA JENDELA KAJIAN PSIKOLOGI ANAK Oleh Lailatul Maghfiroh NIM 090110201008 Pembimbing 7PENGESAHAN Skripsi berjudul “Ekranisasi Cerpen Jendela Rara’ ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak”telah diuji dan disahkan pada hari, tanggal Jumat, 02 Agustus 2013 tempat Fakultas Sastra Universitas Jember Tim Penguji Ketua Dra. Hj. Sri Mariati, NIP 195408251982032001 Anggota I, Anggota II, Dra. Hj. Titik Maslikatin, Dra. BM. Sri Suwarni Rahayu NIP 196403041988022001 NIP 194905071974122001 Mengesahkan Dekan, 8RINGKASAN Ekranisasi Cerpen “Jendela Rara” ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak; Lailatul Maghfiroh; 090110201008; 2013 193 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan unsur-unsur struktural, psikologi anak periode Intelektual, dan Mendeskripsikan perbedaan antara cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dalam menganalisis struktural, psikologi anak, dan perbedaan antara cerpen dan film sebagai objek formal kajian yang akan diteliti, sedangkan objek materialnya adalah cerpen “Jendela Rara” cetakan ketiga pada tahun 2010 dan film Rumah Tanpa Jendela yang diproduksi Smaradhana Pro tahun 2011. Teori struktural merupakan langkah awal yang digunakan dalam penelitian sebelum menggunakan teori lain untuk menganalisis sebuah karya sastra. Analisis struktural dalam cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela meliputi judul, penokohan dan perwatakan, latar, serta konflik. Hasil dari keseluruhan analisis unsur-unsur struktural pada cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela yang berupa judul, penokohan, latar, dan konflik saling berkaitan dan berpadu membentuk satu kesatuan yang utuh. Kajian psikologi merupakan kajian lanjutan dari kajian struktural. Ilmu jiwa anak merupakan ilmu yang menyelidiki kehidupan kejiwaan anak, berusaha menemukan hal-hal yang beraturan, dan aspek-aspek yang khusus unik dalam diri anak yang tengah berkembang. Pada masa anak sekolah dasar 6-12 tahun periode intelektual, proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat cepat dan pesat. Perubahan yang terjadi pada seorang anak tidak hanya meliputi perubahan fisik, tetapi juga perkembangan berfikir, perasaan, dan sosial. Analisis psikologi anak periode intelektual dalam cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela 9fantasi, kehidupan perasaan anak, rasa takut, serta kehidupan volutif konatif, kemauan anak. Analisis psikologi anak periode intelektual menunjuk pada faktor internalnya yang secara garis besar di dalam tokoh Rara ada dua aspek, yaitu aspek psikis dan fisik. Kedua aspek tersebut saling berhubungan membentuk suatu fungsional yang mendukung, mendorong, dan mempengaruhi perkembangan pola pikir anak, yang akhirnya tokoh tersebut mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikis. Pemindahan cerpen “Jendela Rara” ke film Rumah Tanpa Jendela mengakibatkan terjadinya perubahan. Dengan kata lain, pengadaptasian cerpen ke film berarti proses perubahan dari sesuatu yang dihasilkan secara individu menjadi sesuatu yang dihasilkan secara bersama-sama. Perubahan dunia kata-kata menjadi dunia gambar-gambar bergerak berkelanjutan dan mengubah imajinasi linguistik menjadi imajinasi visual, sehingga ada perbedaan antara cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela disebabkan adanya proses perubahan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Oleh karena itu, cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela menyebabkan terjadinya perubahan makna baru. Makna baru yang ditimbulkan akibat adanya perubahan itu, lebih ke fungsi dramatik dan efektifitas cerita. Hal ini mengingat cerpen merupakan cerita pendek kurang dari kata, sehingga sutradara mengembangkan filmnya. Manfaat dari hasil analisis terhadap cerpen” Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela adalah mengajarkan kepada kita untuk lebih giat bekerja, kita harus bisa memberi ruang untuk orang lain, membuka hati dan memberikan begitu banyak cinta dan menebarkan kebaikan pada orang di sekeliling kita. Melalui tokoh Rara, Allah mengajarkan kita membuka hati agar mencintai sesama yang kekurangan, banyak bersyukur meskipun hidup serba kekurangan, dan kita dapat mengubah pandangan kita yang sebelumnya bersikap negatif terhadap anak jalanan, menjadi posiif untuk peduli terhadap anak-anak jalanan. Melalui ekranisasi bisa 10PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Ekranisasi Cerpen Jendela Rara’ ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu S1 pada Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada 1. Dr. Hairus Salikin, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Jember; 2. Dr. Agus Sariono, selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia; 3. Dra. Hj. Sri Mariati, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikiran serta perhatiannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesainya skripsi ini; 4. Dra. Hj. Titik Maslikatin, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikiran serta perhatiannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesainya skripsi ini; 5. Dra. Sunarti Mustamar, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama penulis menjadi mahasiswi; 6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Sastra Universitas Jember yang telah memberikan ilmu dalam belajar; 7. staf jurusan, perpustakaan dan akademik Fakultas Sastra; 8. kekasihku Roby Robson yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini; 9. teman-teman DKK yang telah memberikan semangat dan dukungan; 10. teman-teman Sastra Indonesia angkatan 2009 yang telah memberikan semangat, kebersamaan, dan keceriaan; 11. Ana, Cinta, Fai, Joris, dan Eliya, terimakasih telah menciptakan suasana nyaman 1112. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat. 12131415a. Penambahan Tokoh ... 157 b. Penambahan Latar ... 168 Penambahan Bervariasi ... . 175 Tabel Perbedaan antara Cerpen dan Film ... . 180 Makna Perubahan ... . 186 BAB 6. KESIMPULAN ... . 188 DAFTAR PUSTAKA ... 192 diadaptasike film ialah Asma Nadia. Karya-karya Asma Nadia yang telah cerpen Emak Ingin Naik Haji (2009) diadaptasi menjadi film oleh Aditya Gumay tahun 2009; cerpen Jendela Rara (2010) diadaptasi menjadi film dengan judul "Rumah Tanpa Jendela" oleh Aditya Gumay tahun 2011; Sinetron "Emak Ijah Pengen ke Mekah" (2013-2015) Kelahiran Asma NadiaAsmarani Rosalba atau yang dikenal dengan Asma Nadia merupakan seorang penulis novel dan cerpen terkenal di Indonesia yang menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Nadia lahir di Jakarta pada 26 Maret 1972 yang merupakan anak dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma Nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa dan adik laki-laki bernama Aeron Nadia adalah salah satu penulis wanita yang menarik banyak perhatian masyarakat melalui karya-karyanya. Sudah tidak heran lagi, banyak novel karyanya yang bahkan diangkat ke layar lebar, seperti Jendela Rara yang telah diadaptasi menjadi film berjudul Rumah Tanpa dalam bidang menulis sudah ada sejak beliau masih duduk di bangku sekolah dasar. Kepiawaiannya dalam merangkai kata menjadi kalimat yang bermakna dan keuletannya untuk terus mengasah kemampuan menulisnya menjadikan beliau sukses sebagai penulis terkenal dengan karya-karya yang indah dan Asma NadiaAsma Nadia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis. Kedua saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Asma, dan juga suaminya juga merupakan seorang Nadia masa remajanya dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo dan melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor IPB. Namun kondisinya yang sedang tidak sehat membuat Asma Nadia harus berhenti menuntut ilmu di perguruan hal tersebut tidak membuat Asma Nadia putus asa, beliau terus menekuni hobi menulisnya dengan dukungan dari keluarga yang tidak pernah surut menyemangatinya dan membuatnya kuat dalam menjalani hari-hari yang berat. Beliau terus menulis walaupun dalam kondisi yang tidak Nadia rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah. Beliau tidak hanya menghasilkan karya berbentuk cerpen saja, namun juga beliau menulis puisi dan lirik Asma yang terkenal adalah album besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul koran Gondrong dan Imut yang menjadikannya sebagai juara dalam Lomba Menulis Cerpen Pendek Islami LMCPI pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Nadia menikah dengan seorang pria bernama Isa Alamsyah pada tahun 1995. Dan dari pernikahannya tersebut, Asma Nadia dan suaminya dikaruniai dua orang anak bernama Eva Maria Putri Salsabilla dan Adam Putra dan Prestasi yang Diperoleh Asma NadiaKarya dan Prestasi yang diperoleh oleh Asma Nadia sudah tidak diragukan lagi. Prestasi yang telah didapatkan Asma Nadia dari berbagai karya sudah sangat banyak, beliau sudah sering memenangkan berbagai lomba di ajang nasional maupun tahun 2001, salah satu bukunya yaitu Rembulan di Mata Ibu memenangkan kategori Buku Remaja Terbaik. Asma Nadia juga berhasil meraih penghargaan dari Mizan Award karena keberhasilan dua buah karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Nadia juga aktif menjadi pembicara di berbagai acara baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kemampuannya ini sudah sangat diakui dan membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan inspirasi dan ilmu terutama di bidang 2009, Asma Nadia melalukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi seminar di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin Roma, Manchester dan Newcastle. Karyanya yang memiliki nuansa islami juga ada beberapa yang telah diangkat ke layar lebar. Film-film dari buku Asma yang telah menghiasi dunia seni peran di Indonesia diantaranya yaitu Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tidak ini karya Asma Nadia yang perlu kamu ketahui, diantaranyaAssalamu’alaikum, Beijing!Surga yang tak dirindukanSalon KepribadianRembulan di Mata Ibu 2001, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasionalDialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002101 Dating Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara MasteraPreh A Waiting, naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian JakartaJilbab TravelerMuhasabah Cinta Seorang IstriCatatan Hati BundaCatatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTISerial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series Jilbab In Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best Ingin Naik Haji Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Nadia merupakan seorang penulis terkenal dari Indonesia yang karya dan prestasinya sudah tidak diragukan lagi. Asma Nadia juga aktif menjadi pembicara di berbagai acara baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kemampuannya sudah sangat diakui dan membuatnya menjadi salah satu tokoh yang banyak karyanya yang menjadi pemenang dari berbagai lomba bahkan karyanya sudah banyak singgah di perfilman Indonesia seperti Surga yang Tidak Dirindukan dan Assalamualaikum Beijing.
CERPENJENDELA RARA KARYA ASMA NADIA (SEBUAH KAJIAN SASTRA BANDINGAN) Eka Budhi Pramesti NIM 1008973 ABSTRAK Film dalam bahasa inggris berarti movie atau moving pictures yang artinya „gambar yang bergerak‟. Cerpen merupakan cerita yang disusun oleh teks dan tercetak.
Cerpen Terkenal Karya Asma Nadia. Biografi dan 5 contoh cerpen asma nadia mungkin sobat semua sudah banyak yang mengenal penulis dengan nama pena asma nadia. Gaya basanya aku suka, untuk cerpen yg ini,, hmm adakah sosok rafi lain buat saya? Membaca Cerpen Dari Kumpulan Cerpen Hati Yang Cemburu from Selanjutnya, ibu dari dua orang anak, yaitu salsabila dan adam putra ini aktif menulis cerpen, puisi, dan resensi di media sekolah. Jakob sumardjo, mewakili generasi senior, dan hawe setiawan, mewakili generasi yang lebih muda. Pembicaranya adalah dua orang kritikus yang tak asing lagi di jagat sastra kita Asmarani Rosalba Adalah Nama Asli Dari Asma Dari Segala Cerpen Karya Asma Nadia Posted On 15 Februari 2015 By Jendela Saya 0 Sinopsis Sekeping Cinta Dalam Diam Sekeping Cinta Yang Hanya Tersimpan Untuk Yang Sayu Segera Saja Menatap Keduanya Tak Itu Berlangsung Diskusi Buku Karya Andrea Novel Baru Oleh Pengarang Baru Yang Menggemparkan. Asmarani Rosalba Adalah Nama Asli Dari Asma Nadia. Daftar isi 1 kehidupan pribadi 2 karier 3 karya buku 4 referensi Catatan hati seorang istri menjadi salah satu novel bestseller karya asma nadia yang telah diangkat menjadi sebuah serial televisi. Kulihat aa sudah tidak ada di sampingku, aku bergerak menyalakan heater dan bergerak menuju ruang sebelah. Kumpulan Dari Segala Cerpen Islami. Kriiinnnggg! jam wekker di samping kepalaku berbunyi nyaring. Setelah itu, asma nadia banyak melahirkan karya yang mendapat sambutan baik. Di sana kulihat aa tertidur dengan pulasnya. Cerpen Karya Asma Nadia Posted On 15 Februari 2015 By Jendela Saya 0 Sinopsis Sekeping Cinta Dalam Diam Sekeping Cinta Yang Hanya Tersimpan Untuk Seseorang. Konsen dari penulis serba bisa ini sebenarnya adalah menulis novel epik novel sejarah. Bahkan terus mencintai dia ketika dia bersama yang lain, dan yakin menunggunya. Gaya basanya aku suka, untuk cerpen yg ini,, hmm adakah sosok rafi lain buat saya? Matanya Yang Sayu Segera Saja Menatap Keduanya Tak Semangat. Aku mengenal karya asma nadia pas sma, sejak saat itu aku sudah jatuh cinta sama karya asma nadia. Kemahiran asma nadia dalam meracik kata terbukti dengan cerpen karyanya yang menjuarai lomba menulis cerpen islami tingkat nasional. Yang bahkan tanpa dia ketahui bahwa aku sangat bahagia bisa mencintainya. Waktu Itu Berlangsung Diskusi Buku Karya Andrea Novel Baru Oleh Pengarang Baru Yang Menggemparkan. Jakob sumardjo, mewakili generasi senior, dan hawe setiawan, mewakili generasi yang lebih muda. Rasa penasaran tinggi, ramah, tidak amanah, dan tidak sabaran. Dari wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas asmarani rosalba yang dikenal dengan nama pena asma nadia lahir 26 maret 1972 adalah seorang penulis novel dan cerpen indonesia.
Dalamusianya yang muda, bersama Asma Nadia dan Muthmainnah berhasil membentuk sebuah organisasi penulis. Dari mengadakan bengkel penulisa kecil-kecilan untuk membantu penulis-penulis pemula mengembangkan kemampuan menulisnya, merekrut anggota sambil tetap bergiat menghasilkan karya-karya tulisnya sendiri.
Cerpen Asma Nadia. Sekeping cinta yang hanya tersimpan untuk seseorang. Asma nadia, adik dari penulis helvy tiana rosa ini, karena keinginannya yang kuat untuk tetap menulis dan menulis ini, akhirnya mendapat penghargaan dan hadiah sastra. 10 Penulis Cerita Pendek Paling Terkenal di Indonesia from Derai sunyi terpilih sebagai novel terpuji majelis sastra asia tenggara 2005. Sekeping cinta yang hanya tersimpan untuk seseorang. 1 menguraikan unsur pembangun pada cerpen karya asma nadia; Unsur Intrinsik Cerpen ”Gadis!” Yang Hanya Mampu Didekap Dalam Of 46 Books Ummi, Emak Ingin Naik Haji ,Rumah Tanpa Jendela Etc, Mother Of 2 Young Writers, Publisher, Traveler, Motivator Penelitian Cerpen Merah Di Jenin Karya Asma Merupakan Anak Kedua Dari Pasangan Amin Usman Dan Maria Eri Susanti. Unsur Intrinsik Cerpen ”Gadis!” 1. 1 menguraikan unsur pembangun pada cerpen karya asma nadia; 2 menjelaskan nilai profetik yang terdapat pada cerpen karya asma nadia; Dalam hal ini kajian psikologi sosial mengarah pada dua ranah, 1 tinjauan secara mikro dan 2 tinjauan secara Cinta Yang Hanya Mampu Didekap Dalam Bungkam. Cerpen tersebut berjudul imut dan koran gondrong. Sudah 56 bukunya diterbitkan dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, dan nonfiksi, selain puluhah antologi bersama. Asma nadia, adik dari penulis helvy tiana rosa ini, karena keinginannya yang kuat untuk tetap menulis dan menulis ini, akhirnya mendapat penghargaan dan hadiah sastra. Writer Of 46 Books Ummi, Emak Ingin Naik Haji ,Rumah Tanpa Jendela Etc, Mother Of 2 Young Writers, Publisher, Traveler, Motivator Daftar isi 1 kehidupan pribadi 2 karier 3 karya buku 4 referensi 5 pranala luar kehidupan pribadi Kemahiran asma nadia dalam meracik kata terbukti dengan cerpen karyanya yang menjuarai lomba menulis cerpen islami tingkat nasional. Perempuan, kau pasti tahu sakitnya cinta yang tak terkatakan. Hasil Penelitian Cerpen Merah Di Jenin Karya Asma Nadia. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumen. Wanita bernama lengkap asmarani rosalba atau yang lebih dengan sapaan asma nadia merupakan seorang penulis cerpen dan novel berkebangsaan indonesia. Penulis dan pembaca dapat menentukan interaksi sosial, konflik, cinta, dan perasaan yang ditunjukkan pemeran dalam cerpen tersebut. Ia Merupakan Anak Kedua Dari Pasangan Amin Usman Dan Maria Eri Susanti. Rembulan di mata ibu the moon in the mother’s eye, short stories collection, won the adikarya ikapi the indonesian book publishers association award, 2001 9. Asmarani rosalba yang dikenal dengan nama pena asma nadia lahir 26 maret 1972 adalah seorang penulis novel dan cerpen indonesia. 100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, tandai dokumen ini sebagai bermanfaat.
MAKNAPERUBAHAN FAKTA CERITA PADA FILMISASI CERPEN JENDELA RARA KARYA ASMA NADIA: sebuah kajian sastra bandingan . Tersimpan di: Main Author: Pramesti, Eka Budhi: Format: Bachelors NonPeerReviewed Book: Bahasa: eng: Terbitan: , 2016: Subjects: PL Languages and literatures of Eastern Asia. Africa.
Bukan hanya novel, Asma Nadia juga terkenal sebagai penulis cerpen lho. Artikel ini berisi kumpulan cerpen Asma Nadia Islami dan juga romantis yang paling populer dengan cerita yang menarik. Beberapa contoh cerpen Asma Nadia ini bahkan termasuk salah satu cerpen paling populer di antara banyak cerpen lainnya. Buat kamu yang butuh asupan daftar bacaan seru, berikut ini adalah daftar cerpen Asma Nadia yang mungkin cocok untuk jadi bahan bacaan kamu di rumah. Kumpulan Cerpen Islami Asma Nadia Asma Nadia memiliki banyak sekali cerpen bertema Islami. Beberapa contoh kumpulan cerpen Asma Nadia Islami, yaitu 1. Menanti Bangau Lewat Kisah ini merupakan kisah Anis dan Ikbal yang menanti sebuah momongan. Dengan berbagai rentetan pertanyaan dari karib kerabat selalu membuat mereka menghelas nafas sabar. Mereka memasrahkan semuanya kepada Allah SWt. Dengan terus berusaha, berikhtiar dan berdo’a di sepertiga malam mereka. 2. Emak Ingin Naik Haji Cerpen emak ingin naik haji merupakan cerpen islami yang mengisahkan seorang wanita sederhana yang memimpikan dirinya pergi ke tanah suci. Dan tekadnya semakin kuat ketika melihat tetangga sebelahnya yang merupakan juragan yang kaya raya yang pergi berhaji berkali-kali. Dan di tempat lain ada pejabat yang pergi haji hanya untuk menaikan populeritas menjelang pemilihan tidak berniat haji mabrur. Kisah ini memberikan kritik sosial tentang fenomena berhaji banyak yang berhaji tidak sesuai dnegan ajaran Rosululah SAW. 3. OTW Nikah Merupakan cerpen yang diambil dari kisah putri mbak Asma Nadia yang berkisah menikah tanpa pacaran sesuai dengan ajaran islam. 4. Telepon Pingki Mengisahkan seorang gadis remaja yang menyukai seorang pria tampan cerdas namun ada satu hambatan yang membuat kisah percintaan mereka berakhir. Yaitu perbedaan keyakinan. Dimana sang tokoh utama meyakini jika ikhlas untu melepaska lelaki yang dicintainya karena perbedaan akidah maka Allah akan ganti jodohmu dengan yang lebih baik lagi. Dalam hal apapu termasuk jodoh akidah nomber satu. 5. Cinta Yang terlalu Indah Merupakan kisah cinta Dito dan Indah yang telah bersemi semasa PMDK kelas sepuluh dahulu kala. Sampai pada akrir kelulusan kulia mereka masih tetap menjalin cinta namun mereka tidak berjodoh “kita tidak bisa menikah, cinta. Meski kau indah”. Baca juga Resensi Cerpen Jendela Rara Karya Asma Nadia Kumpulan Cerpen Romantis Asma Nadia Selain beberapa cerpen Islami, Asma Nadia juga menulis beberapa cerpen bergenre romantis, di antaranya yaitu 1. Aku Ingin Menjadi Istrimu Cerpen ini merupakan kisah seorang wanita yang bernama Nia dan dia sangat mencintai lelaki bernama Bandi. Namun dia hanya bisa membisikan “aku ingin menjadi istrimu” kata-kata itu yang selulu Nia ucapkan sebelum menjelang tidur. 2. Satu Kecupan Kisah seorang istri yang was-was takut kehilangan suaminya karena bekerja di entertaminet. Yang selalu berpapasan dengan perempuan cantik dan seksi. Melihat dari televisi berita artis terkini yang membuat dirinya semakin was-was dan bertanya-tanya. 3. Menganyam Kesabaran Cerpen menganyam kesabaran mengisahkan tentang kisah suami istri yang selama 6 tahun namun tidak mendapatkan momongan dan mereka benar-benar di uji dalam kesabarannya menunggu momongan. 4. Cinta Lelaki Biasa Cerpen cinta lelaki biasa adalah kisah romantis dari Nania dan Rafli dimana mereka memiliki keturunan yang berbanding terbalik Nania dari keturunan kaya raya dan Rafli hanya orang cinta Rafli lah yang membuatnya yakin untuk menikah dengan lelaki biasa seperti Rafli. 5. Cinta Dalam Diam Cerpen karya Asma Nadia ini mengisahkan tentang kisah percintaan menurut ajaran agama islam. Dalam cerpen ini dikisahkan kisah cinta yang dilandaskan oleh perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Dan kedau insan ini menerima perjodohan yang dilakukan orang tuanya tersebut meskipun mereka tidak menginginkannya. Baca juga Unsur-Unsur Ekstrinsik Cerpen Akhir Kata Kumpulan cerpen Asma Nadia ini merupakan yang paling bagus dan paling menarik untuk jadi bahan bacaan. Tentu masih banyak contoh novel lainnya yang bisa jadi bahan bacaan kamu. Jangan lupa share artikel ini ke media sosial kamu agar banyak orang yang tahu informasi ini.
Filmdalam bahasa inggris berarti movie atau moving pictures yang artinya 'gambar yang bergerak'. Cerpen merupakan cerita yang disusun oleh teks dan tercetak. Dewasa ini, sudah banyak sekali film yang lahir hasil dari filmisasi. Filmisasi tersebut berasal dari karya sastra yang sudah dikenal masyarakat maupun belum. Filmisasi adalah transformasi sebuah karya sastra menjadi sebuah film yang Bukan besarnya rumah atau luas halaman dari balik pagar rendah yang memesona Rara, melainkan jajaran pot-pot cantik yang ditaruh di depan jendela-jendela besar rumah tersebut. Belum pernah Rara melihat jendela sedemikian indah. Mulai hari itu, ia punya sesuatu untuk diimpikan. Bapak dan Ibu harus tahu. Rara adalah gadis yang periang dan suka bermain. Ia dan teman-temannya suka bermain di pinggir-pinggir jalan saat istirahat mengamen, di bawah derasnya hujan, juga di pekuburan tengah kota Jakarta yang menjadi lingkungan tempat tinggalnya. Sebagai gadis kecil, ia merasa tak kekurangan apa pun, apalagi orangtuanya tak pernah memarahinya seperti ibu-bapak teman-temannya. Tapi ada satu mimpi Rara yang inginsekali ia wujudkan. Sebuah mimpi sederhana, untuk memiliki jendela. Ia ingin sekali bisa tetap melihat hujan, dan tak harus menyalakan lampu ketika siang meski pintunya ditutup. Namun Rara tak tahu, keinginan sederhananya diam-diam membuat pusing orang-orang terdekatnya hingga gadis kecil itu harus membayar mahal agar mimpinya terwujud. TENTANG PENULIS Siapa yang tidak mengenal penulis terkenal Asma Nadia, nama asli dari Asma Nadia ialah Asmarani Rosalba. Asma nadia berkarir sebagai penulis, lahir pada tanggal 26 maret taun 1972 di Jakarta. Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah. Asma Nadia bersekolah di SMA 1 Budi Utomo dan melanjutkan kuliah di Intitut Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian. Saat sedang sibuk dengan kuliahnya, Asma Nadia sakit sehingga mengharuskan dirinya untuk beristirahat dan tidak bisa menamatkan kuliahnya. Karya-karya Asma Nadia -Buku - Assalamualaikum, Beijing! - Salon Kepribadian - Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara Mastera - Preh A Waiting, naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta - Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award - Rembulan di Mata Ibu 2001, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional - Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002 -101 Dating Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005 - Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller. - Emak Ingin Naik Haji Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah - Jilbab Traveler - Muhasabah Cinta Seorang Istri - Catatan Hati Bunda - Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela - Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTI - Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series Jilbab In Love - Aisyah Putri Operasi Milenia - Aisyah Putri Chat On-Line! - Aisyah Putri Mr. Penyair - Aisyah Putri Teror Jelangkung Keren - Aisyah Putri Hidayah Buat Sang Bodyguard - Aisyah Putri My Pinky Moments -Karya yang ditulis bersama penulis lain - The Jilbab Traveler - Jangan Bercerai Bunda - Catatan Hati Ibunda - La Tahzan for Hijabers - Ketika Penulis Jatuh Cinta - Kisah Kasih dari Negeri Pengantin - Jilbab Pertamaku - Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman - Jatuh Bangun Cintaku - Gara-gara Jilbabku - Galz Please Don’t Cry - The Real Dezperate Housewives - Ketika Aa Menikah Lagi - Karenamu Aku Cemburu - Catatan Hati di Setiap Sujudku - Badman Bidin - S-uparman Pulang Kampung - Pu-ra-Pura Ninja - Cat-atan Hati di Setiap Sujudku - Mengejar-ngejar Mimpi - Dikejar-kejar Mimpi - Gara-gara Indonesia - Diary Doa Aisyah Putri Tentang ASMA NADIA Siapa yang tidak mengenal penulis terkenal Asma Nadia, nama asli dari Asma Nadia ialah Asmarani Rosalba. Asma nadia berkarir sebagai penulis, lahir pada tanggal 26 maret taun 1972 di Jakarta. Belaiu mulai tertarik pada tulis menulis saat pertama kali menciptakan lagu di sekolah dasar. Sejak saat itu ia mulkai aktif menulis cerpen, puisi, dan berbagai resensi di dunia media sekolah. Asma Nadia bersekolah di SMA 1 Budi Utomo dan melanjutkan kuliah di Intitut Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian. Saat sedang sibuk dengan kuliahnya, Asma Nadia sakit sehingga mengharuskan dirinya untuk beristirahat dan tidak bisa menamatkan kuliahnya. Karya-karya Asma Nadia -Buku - Assalamualaikum, Beijing! - Salon Kepribadian - Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara Mastera - Preh A Waiting, naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta - Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award - Rembulan di Mata Ibu 2001, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional - Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002 -101 Dating Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005 - Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller. - Emak Ingin Naik Haji Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah - Jilbab Traveler - Muhasabah Cinta Seorang Istri - Catatan Hati Bunda - Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela - Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTI - Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series Jilbab In Love - Aisyah Putri Operasi Milenia - Aisyah Putri Chat On-Line! - Aisyah Putri Mr. Penyair - Aisyah Putri Teror Jelangkung Keren - Aisyah Putri Hidayah Buat Sang Bodyguard - Aisyah Putri My Pinky Moments -Karya yang ditulis bersama penulis lain - The Jilbab Traveler - Jangan Bercerai Bunda - Catatan Hati Ibunda - La Tahzan for Hijabers - Ketika Penulis Jatuh Cinta - Kisah Kasih dari Negeri Pengantin - Jilbab Pertamaku - Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman - Jatuh Bangun Cintaku - Gara-gara Jilbabku - Galz Please Don’t Cry - The Real Dezperate Housewives - Ketika Aa Menikah Lagi - Karenamu Aku Cemburu - Catatan Hati di Setiap Sujudku - Badman Bidin - S-uparman Pulang Kampung - Pu-ra-Pura Ninja - Cat-atan Hati di Setiap Sujudku - Mengejar-ngejar Mimpi - Dikejar-kejar Mimpi - Gara-gara Indonesia - Diary Doa Aisyah Putri

kumpulancerpen Emak Ingin Naik Haji karya Asma Nadia. 2. Nilai pendidikan yang terkandung dalam kumpulan cerpen Emak Ingin . Naik Haji karya Asma Nadia. D. Manfaat Penelitian . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

Resensi cerpen jendela rara, jendela rara merupakan kisah hidup yang sangat mengaharukan sang penulis cukup pandai dalam mengolah kata sehingga pembaca begitu menghayati setiap narasi. Kamu akan terbawa suasana dalam perasaan haru, sedih dan akan merasa beruntung dengan kehidupan yang kamu alami sekarang. Karena diluar sana kehidupannya ada yang tidak seberuntung kamu. Banyak pesan moral yang bisa diambil dalam kisah cerpen jendela rara. Penasaran? Berikut akan saya rangkum secara singkat mulai dari sinopsis, identitas, kekurangan dan juga kelebihan cerpen jendela rara. Bukan hanya itu kamu juga bisa mengetahui unsur intrinsik dan ektrinsik dari cerpen tersebut. Simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tahu resensi cerpen jendela rara secara lengkap diartikel ini. Identitas Cerpen Jendela Rara Berikut identisat cerpen jendela rara secara lengkap Judul CerpenJendela Rara buku album cerita pilihan Asma Nadia emak ingin naik hajiPenulisAsma NadiaPenerbitAsma Nadia Publishing HouseKategoriSlice of lifeTahun Terbit2009 Sinopsis Cerpen Jendela Rara Cerpen jendela rara ini mengisah seorang gadis kecil yang bermimpi memiliki sebuah jendela. Sebuah rumah imut dengan dinding hijau berlumut jendela-jendela besar yang menjaring matahari dan halaman mungil berumpun melati. Itulah gambar yang di buat rara di kertas bekas pembungkus cabe yang dia ambil di los sayurnya yu Emi. Impian sederhananya ini begitu sulit tercapai karena terlalu banyaknya halangan. Mak, kapan kita punya rumah? Pertanyaan itu yang selalu rara utarakan terhadap ibunya. Ibunyapun telah pasrah kehidupan mereka yang hanya sebagai pemulung dan sudah menempati kolong jembatan itu selama belasan tahun. Membuat jendela adalah hal yang tak mungkin mereka bisa lakukan karena rumah dengan terhalang pebatas triplek itu cukup berdempetan tidak ada celah jika ada itu hanya gang senggol yang terbatas. Kehidupan mereka yaitu ayah dan ibu rara, bang jun dan asih serta rara si anak bungsu. Mereka tinggal di tempat itu dengan pengahsilan yang tidak menentu bahkan sang ibu yang selalu was was takut esok hari anak-anaknya tak bisa makan. Sang ayah yang sudah mulai menua masih setia dengan pekerjaannya sebagai pemulung dan abangnya juga sama serta kakak perempuannya yang bekerja sebagi psk. Sungguh miris hidup di ibu kota pergaulan yang tidak sehat dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang layak. Yang haram saja sulit apalagi yang haram kata asih sang kakak perempuan rara itu. Asih lah yang paling menentang untuk mengabulkan keinginan rara mempunyai sebuah jendela. Namun bang jun selalu meyakinkan rara bahwa kita bisa membuat jendela. Dengan susah payah rara mengumpulkan uang hasil mengamen, semir sepatu, bahkan pemulung juga hingga badannya mulai menghitam dan dekil karena menghemat biaya rara hanya mandi satu kali sehari. Setelah tabungannya terkumpul mulai banyak dia menunjukan kepada ibunya hasil jerih payahnya menabung selama ini. Untuk membeli kusen kayu dan kacanya. Namun apalah daya pak RT telah memberi pengumuman bahwa tidak dijinkan warga dikolong jembatan tersebut untuk membuat jendela. Hapus sudahlah harapan dari Rara dan Ibunya yang berkaca-kaca juga telah menenggelamkan impian si bungsu tersebut. Sambil menatap gumpalan uang kertas dan receh ditangannya tersebut. Baca Juga Resensi Novel Surga yang Tak Dirindukan Kelebihan dan Kekurangan Cerpen Jendela Rara berikut kelebihan dan kekurangan yang cerpen jendela rara miliki diantaranya 1. Kelebihan Cerpen Jendela Rara kelebihan cerpen ini yaitu memberikan keyakinan kepada kita untuk mewujudkan impian dan harapan kita. Allah bukan tidak mengabulkan do’a do’a kita namun Allah memberikan apa yang lebih kita butuhkan dibandingkan dengan impian-impian tersebut. 2. Kekurangan Cerpen Jendela Rara ending cerita kurang jelas sehingga seperti menggantung dan membuat pembaca penasaran kelanjutan dari kisah rara tersebut. Unsur Intrinsik Cerpen Jendela Rara berikut unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen jendela rara diantaranya 1. Tema Tema dalam novel mengangkat tema tentang kehidupan seorang anak yang memiliki impian mempunyai jendela di rumahnya. Alasan dia menginginkan jendela “kita bisa menghemat listri. Nggak usah hidupin listrik kalo siang.” 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh utama dalam cerpen jendela rara adalah Rara itu sendiri Tokoh tambahannya yaitu ibu rara, bapak rara, bang jun, kak asih, dan Pak RT. 3. Latar Tempat Latar tempat yang terdapat dalam cerita pendek jendela rara adalah rumah di kolong jembatan, madrasah ibtidaiyah, dan juga los bu yun. 4. Latar Waktu Latar waktu yang terdapat dalam cerpen jendela rara yaitu pagi, siang dan malam hari. 5. Alur Alur yang digunakan dalam cerpen jendela rara adalah alur alur Pada bagian pertama pengarang menceritakan tentang rara menginginkan rumah yang ada jendelanya dengan sebuah hasil gambar rara yang di gambar di kertas bekas bungkus selanjutnya, rara menceritakan kepada temannya bahwa dia ingin membuat sebuah jendela seperti di penanjakan penulis menceritakan rara yang berjuang keras untuk mengumpulkan uang untuk membeli bahan-bahan membuat klimaks, rara memberikan uang yang susah payah dikumpulkannya itu kepada bagian akhir, penulis menceritakan bahwa pak RT tidak mengijinkan mereka untuk membuat jendela. 6. Sudut Pandang Sudut pandang dalam cerpen jendela rara yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama dimana penulis memposisikan dirinya sebagai orang pertama dan pelaku utama. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti tidak terlalu banyak metode gaya bahasa. Ringkas padat namun pesan dapat tersampaikan dengan baik. 8. Amanat Cerpen ini mengajarkan kita arti bersyukur dalam menjalani kehidupan. Banyak kehidupan yang tak seberuntung kita. Coba bersabar dengan tidak dikabulkannya keinginan dan do’a doa’ kita bukan berarti Allah tidak mengabulkannya namun ada do’a yang lebih dahulu Allah kabulkan karena itu merupakan sesuatu yang penting dalam menyangkut kehidupan kita. Menteladani sikap kerja keras dan perjuangan. Perjuangan rara yang bekerja lebih giat dari sebelumnya serta menabung dan menghemat segala kebutuhannya menjadikan kita sebuah motivasi untuk terus berjuang dengan segala apa yang kita miliki. Baca juga Resensi Novel Cinta 2 Kodi Sinopsis, Kelebihan & Kekurangan Unsur Ekstrinsik Cerpen Jendela Rara berikut unsur ekstrinsik yang terdapat dalam cerpen jendela rara 1. Nilai Moral Nilai moral dalam cerpen jendela rara dapat terlihat dari sikap ibunya rara yang bersabar mendengarkan keinginan rara. Sang ibu ingin mengabulkan keinginan anak bungsu nya itu namun hanya bisa pasrah karena hal itu tidak mungkin dilakukan. Sikap kerja keras rara yang berjuang mengumpulkan rupiah demi cita-citanya sangat menggambarkan bahwa dia anak yang kuat dan mandiri. Sikap bang jun yang sopan dan lemah lembut yang membela adiknya dari sikap asih mencerminkan seorang kakak yang penyayang. 2. Nilai pendidikan Nilai pendidikan dalam cerpen jendela rara adanya sebuah sekolah agama di lingkungan kumuh itu yaitu sebuah madrasah yaitu madrasah ibtidaiyah. Sekolah tersebut yang dulu di pake kak asih dan teman-teman lainnya menuntut ilmu juga tetangga lainnya. Namun kenyataannya pergaulan, faktor ekonimi serta lingkungan lah yang membuat asih dan teman-temannya terjerumus dalam jurang kenistaan. 3. Nilai Agama Unsur ektrinsik dari cerpen jendela rara ada nilai agama bahwa di cerpen tersebut dikatakan dekat dengan Madrasah Ibtidaiyah. Dan madrasah tersebut merupakan pendidikan keagamaan setara SD dengan landasan pendidikan keagamaan. 4. Nilai Sosial Nilai sosial yang terdapat dalam cerpen jendela rara adalah interaksi dari rara dan teman rara saat menceritakan ingin membuat jendela. Sehingga satu kampung mau membuat jendela karena cerita rara tersebut. Dan akhirnya pak RT tidak mengijinkan hal tersebut.
ACvFpi.
  • g9hs94mbm7.pages.dev/41
  • g9hs94mbm7.pages.dev/183
  • g9hs94mbm7.pages.dev/465
  • g9hs94mbm7.pages.dev/128
  • g9hs94mbm7.pages.dev/327
  • g9hs94mbm7.pages.dev/280
  • g9hs94mbm7.pages.dev/29
  • g9hs94mbm7.pages.dev/393
  • cerpen jendela rara karya asma nadia